Jakarta (ANTARA News) - Ketinggian genangan air banjir di sejumlah kawasan Jakarta, diprakirakan akan meningkat pada hari Minggu (29/1) dinihari seiring kondisi cuaca di daerah Bogor yang mendung dan disertai hujan gerimis. Petugas operator Posko 29 Crisis Center Pemprov DKI Jakarta, Rusli, kepada ANTARA, Sabtu mengatakan prakiraan akan meningkatnya ketinggian air di Jakarta tersebut, terkait dengan grafik ketinggian air di pintu air Katulampa yang terkadang melebihi batas normal. "Biasanya pada pagi hari ketinggian air di pintu air Katulampa mengalami peningkatan, seperti, pada hari Sabtu (28/1) pagi ketinggian sempat mencapai di atas normal 90 centimeter padahal normalnya 80 centimeter," ungkapnya. Namun sampai pukul 18.00 WIB, ketinggian air di pintu air Katulampa masih berada di titik 70 centimeter atau di bawah batas normal. Ia menyebutkan dari 13 pintu air hanya satu pintu air saja yang melebihi batas normal, yakni, pintu air Manggarai 760 centimeter sedangkan ketinggian normal 750 centimeter. "Hingga pintu air Manggarai ditempatkan dalam kondisi Siaga III," tegasnya. Sedangkan ketinggian air di pintu air lainnya terhitung masih normal, antara lain, Depok 165 centimeter, Pasanggrahan 120 centimeter, Karet 460 centimeter, Pulogadung 545 centimeter dan Sunter Ulu 90 centimeter. Selanjutnya Sunter Utara 2 centimeter, Sunter Selatan 15 centimeter, Pasar Ikan 73 centimeter, Angke 140 centimeter, Krukut 110 centimeter, dan Waduk Pluit -170 centimeter. Sementara itu, dari segi cuaca sendiri di kawasan pintu air, rata-rata dalam keadaan mendung. Ia juga menyebutkan dari data terakhir yang diterima petugas Posko 29 Crisis Center Pemprop DKI Jakarta, RW 02 dan RW 03 Kampung Melayu merupakan daerah yang paling parah terkena luapan Sungai Ciliwung karena ketinggiannya mencapai 150 centimeter. "Pemukiman di RW 02 dan RW 03 berada tepat dipinggiran bantara sungai, sedangkan ketinggian air di kawasan pemukiman Kampung Melayu lainnya antara 40 sampai 80 centimeter," katanya. Disebutkan, sampai sekarang jumlah warga Kampung Melayu yang masih mengungsi di Posko Pengungsian, seperti di SD Santa Maria sebanyak 41 kepala keluarga (KK) atau 169 jiwa, Rumah Sakit Hermina sebanyak 30 jiwa, dan Yayasan PR DI sebanyak 150 jiwa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006