Beijing (ANTARA) - Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mengimbau dua pelaku yang terlibat dalam video asusila dari kalangan pekerja migran Indonesia di Taiwan segera menyerahkan diri.

KDEI Taipei sangat menyesalkan keputusan yang diambil keduanya untuk melarikan diri dan oleh sebab itu mengimbau pelaku, yaitu CY dan T segera menyerahkan diri kepada Imigrasi setempat, demikian pernyataan resmi KDEI Taipei yang dirilis di akun Facebook resminya, Selasa (8/2).

Perwakilan Pemerintah RI di Taipei tersebut selanjutnya akan berkoordinasi dengan otoritas Taiwan untuk menyelesaikan persoalan itu.

Pihak KDEI kecewa karena sikap CY dan T tidak sesuai dengan janjinya yang akan pulang ke Indonesia setelah video asusila mereka berdua tersebar luas di kalangan PMI di Taiwan.

Agen penempatan kedua warga negara Indonesia melaporkan kepada KDEI Taipei bahwa sejak 26 Januari 2022 CY sudah tidak masuk kerja dan T sudah tidak berada di rumah majikan.

Pihak agen juga sudah melaporkan hal tersebut tersebut kepada Biro Ketenagakerjaan (BLA) setempat pada Senin (7/2).

KDEI juga mengimbau kepada WNI lainnya di Taiwan yang mengetahui keberadaan kedua pelaku asusila tersebut dapat menginformasikannya kepada otoritas Taiwan atau KDEI Taipei.

Baca juga: KDEI Taipei fasilitasi pemulangan 10 WNI "overstay"
Baca juga: Pekerja migran Indonesia di Taiwan ditahan setelah kematian bayinya
Baca juga: Tiga pekerja kaburan di Taiwan dipulangkan ke Indonesia

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022