Palembang (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, mengimbau pihak tertentu untuk tidak tergesa-gesa menilai dan menyebutkan bangsa Indonesia sebagai negara yang gagal. Kenyataannya, pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan mencapai berbagai kemajuan secara berarti.

"Saya menilai ada orang-orang yang tergesa-gesa, sehingga menyebut Indonesia ini sebagai negara gagal dan penilaian yang buruk lainnya, walaupun kenyataannya tidak seperti itu," kata Dipo, saat diwawancarai di sela kunjungan kerja bersama rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (28/7) malam.

Dipo yang mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, dalam perbincangan khusus dengan wartawan ANTARA dan TEMPO itu, meminta para pihak dimaksud untuk melihat fakta dan kenyataan yang terjadi di negeri ini, termasuk membandingkan kondisi sekarang dengan sebelumnya.

"Kenyataannya sampai saat ini kondisi ekonomi di negara kita berjalan relatif bagus, politik juga relatif stabil, dan hukum tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Dipo pula.

Kalau pun masih terdapat kekurangan dan kelemahan dan pembangunan di negeri ini, menurut Dipo, merupakan kenyataan yang juga harus diakui bersama-sama.

"Berkali-kali Presiden juga sudah mengakui dan menyampaikan masih adanya kekurangan-kekurangan seperti itu," kata dia lagi.

Namun bukan berarti dengan kondisi masih adanya kekurangan itu, lantas menyebut negara ini telah bangkrut dan gagal, ujar Dipo pula.

"Kalau negara ini disebut bangkrut, saya kira bukan begitu keadaannya," kata dia.

Dia mengajak semua pihak untuk dapat objektif menilai dengan melihat kenyataan adanya kemajuan telah berhasil dicapai pemerintahan saat ini, dibandingkan kondisi sebelumnya.

Namun Dipo juga mengimbau jajaran kementerian dan para menteri terkait untuk lebih proaktif memberikan informasi yang diperlukan kepada masyarakat luas.

"Sudah kemajuan yang berhasil dicapai kementerian itu, hendaknya dapat disampaikan secara terbuka dan luas kepada masyarakat," ujar Dipo.

Dia berharap, berbagai kemajuan dan keberhasilan kementerian dan departemen terkait itu, tidak hanya tersimpan begitu saja tanpa dikomunikasikan secara baik kepada publik.

Dipo juga mengimbau kalangan media massa untuk dapat bersikap objektif dan bersikap berimbang dalam menjelaskan setiap kekurangan dan kemajuan telah dicapai oleh pemerintahan saat ini.

"Saya berharap media massa ada keseimbangan, semua yang telah disampaikan dan dijelaskan oleh para menteri dan pejabat terkait diharapkan juga disampaikan secara jelas dan meluas kepada masyarakat," ujar dia.

Khusus kepada jajaran menteri, Dipo berharap dapat menjelaskan perkembangan dan kemajuan masing-masing secara proaktif dan jangan berdiam saja.

Ia menilai, sampai saat ini masih ada sejumlah media massa yang melihat segala sesuatunya secara politis dan menjadi sangat politis, sehingga selalu menyiarkan dan menilai bangsa Indonesia sebagai negara yang telah gagal dan pemerintahan saat ini melanggar konstitusi serta pemberitaan kurang baik lainnya.

"Semua itu tidak benar, karena sampai saat ini pemerintahan berusaha untuk menjalankan amanatnya dengan baik, sehingga dapat mencapai sasaran dan kemajuan seperti diharapkan," kata Dipo lagi.

Dipo juga menepiskan tudingan bahwa pemerintahan saat ini kurang menopang adanya kepastian dan penegakan hukum di tengah masyarakat.

"Coba lihat kenyataannya sampai sekarang perekonomian nasional tetap berjalan dengan baik dan stabil, tingkat perekonomian juga terus meningkat, kesejahteraan masyarakat juga terus diperbaiki dan pelaksanaan penegakan hukum tetap berjalan baik," kata dia pula.

Berkaitan sikap pemerintah terhadap kasus mantan elite Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin, menurut Dipo sikap pemerintah dan Presiden Yudhoyono dinilai sudah benar dan tegas.

"Saya lihat Presiden sudah benar dan tegas, dengan memberikan kesempatan luas kepada aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan dan proses hukum yang diperlukan sesuai ketentuan. Pemerintah juga akan tetap konsisten dan tidak pilih kasih dalam mendorong penegakan hukum dalam kasus itu," ujar Dipo.

Dia berharap semua pihak dapat mematuhi konstitusi dan undang-undang, dengan memberikan kesempatan pemerintahan saat ini menuntaskan tugas hingga 2014 nanti, sehingga tidak berupaya selalu menyampaikan keburukan padahal sebenarnya telah banyak kemajuan dicapai sekarang ini.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011