Jakarta (ANTARA) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memastikan pengelolaan lingkungan di wilayah operasi sudah sesuai standardisasi yang berlaku, karena perusahaan memiliki kebijakan pengelolaan limbah serta menetapkan prosedur standar pengelolaan limbah berdasarkan karakteristiknya.

Sekretaris Perusahaan ANTAM Yulan Kustiyan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan perseroan memiliki perencanaan yang baik, sistem monitoring berkala tepat waktu serta melakukan evaluasi terus menerus.

“Dalam pengelolaan limbah yang ditimbulkan, ANTAM berupaya melakukan pemanfaatan kembali melalui berbagai inovasi,” katanya.

Ia juga menanggapi terkait dengan fenomena ikan mati di aliran sungai Cikaniki, tepatnya di area bawah Jembatan Lukut, Kampung Babakan Liud, RT 01 RW 10, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Menurutnya, ANTAM langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan inspeksi ke semua fasilitas pertambangan dan pabrik, mengambil sampel air di sungai Cikaniki, dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Hasil inspeksi di semua fasilitas dan titik-titik penaatan tidak ditemukan aliran yang melebihi ambang batas atau kerusakan sistem pengelolaan lingkungan di wilayah operasi ANTAM yang berada di Pongkor. ANTAM memastikan tidak ada kebocoran dari pipa-pipa saluran yang dimiliki, tailing dam, atau fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),” katanya.

“Kami berkoordinasi dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh para stakeholder terkait guna mengetahui penyebab pasti atas kejadian tersebut. Bersama dengan pihak-pihak terkait, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan sejak tanggal 3 Februari 2022 lalu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, fenomena tersebut terjadi di radius 10 km dari lokasi operasi ANTAM, sehingga bisa disimpulkan, kondisi tersebut bukanlah faktor dari dampak operasi ANTAM mengingat jarak yang jauh serta tak adanya kebocoran pipa.

Sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan best mining practice, ANTAM juga memastikan selalu mengutamakan pengelolaan lingkungan sesuai dengan standar baku yang ditentukan dan secara berkelanjutan melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi Perusahaan.

“Kami juga mengharapkan agar kejadian ini akan segera tertangani sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Yulan.

Baca juga: Penjualan ANTAM hingga triwulan III-2021 naik 47 persen
Baca juga: Pengamat: Keberadaan Antam penting sukseskan program kendaraan listrik
Baca juga: KPK periksa dua saksi dalami proses pengolahan anoda logam PT Antam

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022