Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) merancang pembuatan media advokasi film layar lebar bertema akulturasi dan toleransi sebagai sarana edukasi penerapan nilai-nilai Pancasila dan toleransi masyarakat.

Direktur Advokasi Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Fuad Himawan saat melakukan kunjungan kerja di Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka, di Sungailiat, Rabu, mengatakan lokasi pengambilan film atau lokus di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat yang dianggap sudah mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tingginya toleransi antarsuku.

"Pembuatan media advokasi melalui film layar lebar termotivasi dari film Patriot 1974 yang mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia," ujarnya pula.

Menurutnya, penggarapan film advokasi tema akulturasi dan toleransi dijadwalkan selesai tahun 2022 dengan harapan segera dapat ditayangkan di seluruh bioskop di Indonesia.

Fuad Himawan menilai masyarakat di Bangka Belitung umumnya dan masyarakat di wilayah Kabupaten Bangka khususnya sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila, hal itu dilihat dari kerukunan antarmasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengatakan, kerukunan antarmasyarakat di wilayahnya dari berbagai suku terjalin cukup baik termasuk etnis Tionghoa yang jumlahnya cukup banyak.

Bahkan, kata Wabup lagi, etnis Tionghoa di Bangka Belitung mempunyai slogan "Tonghin Fanghin Jit Jong" yang artinya suku etnis China dan Melayu sama saja.

"Kebhinekaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari cukup terasa dengan saling menjunjung tinggi toleransi," ujarnya pula.
Baca juga: BPIP: Pancasila pedoman perumusan kebijakan dan pelayanan publik
Baca juga: BPIP: Pancasila bernilai universal bisa jadi ideologi alternatif dunia

Pewarta: Kasmono
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2022