"Jurnalis saat ini juga harus menguasai teknologi multimedia dan menyikapi kebebasan pers yang tidak bertentangan dengan kode etik wartawan," kata Ade Yasin.
Menurutnya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor sebagai konstituen Dewan Pers harus menjadi wadah dalam pengembangan kapasitas jurnalis, serta menghindari penyalahgunaan profesi wartawan.
Ia menyebutkan, kompetensi bagi jurnalis juga sangat penting agar mereka dapat bekerja secara profesional dan dapat diandalkan dalam menyebarkan informasi ke masyarakat.
“Setiap wartawan harus memiliki kompetensi. PWI juga sebagai organisasi berupaya menjadi wadah pengembangan kapasitas dan sarana dialog untuk menjadikan pers Indonesia sebagai sumber informasi yang akurat, bijaksana, edukatif, dan independen dalam melakukan kontrol sosial melalui kritik yang konstruktif,” katanya.
Ade Yasin menyatakan, pada era transformasi digital dan disrupsi digital telah berdampak pada model bisnis, proses produksi berita dan distribusi konten dalam industri media.
Cenderung masyarakat saat ini ingin lebih cepat dalam mendapatkan informasi, oleh karenanya baik media online dan televisi saat ini juga semakin cepat bahkan setiap saat.
“Sehingga jurnalisme saat ini dituntut untuk adaptif, kreatif, dan inovatif agar tetap berdaya saing dan mampu menghasilkan produk media dan jurnalisme yang berkualitas, sebab masyarakat saat ini ingin lebih cepat mendapatkan informasi dan berita, mudah-mudahan semuanya bisa bertahan dan terus membangun Kabupaten Bogor dengan berita-berita yang tentunya konstruktif,” kata Ade Yasin.
Menurutnya, pada era kolaborasi pentahelix saat ini, pembangunan dilakukan dengan melibatkan lima pilar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tentunya berkepentingan bersinergi dengan insan pers, yakni sebagai media informasi pembangunan agar masyarakat bisa berpartisipasi dan ikut memanfaatkan berbagai capaian pembangunan.
Baca juga: BNSP-Dewan Pers sepakati kembangkan sistem kompetensi bidang pers
Baca juga: Dewan Pers kembali sertifikasi wartawan pada Mei 2021
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2022
