Padang (ANTARA) - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangkitkan pariwisata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani saat Rakernas PHRI di Padang, Rabu mengatakan adanya kasus pandemi dan aturan PPKM membuat tingkat okupansi hotel jauh menurun.

Ia menyebutkan pada kuartal pertama tahun 2022 ini, PHRI hanya menargetkan tingkat hunian hotel hingga Maret bisa mencapai kisaran 25 hingga 30 persen.

Selain itu, terkait penggunaan hotel sebagai lokasi karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri, menurut dia, tidak terlalu berpengaruh terhadap keterisian kamar hotel di seluruh Indonesia.

Baca juga: PHRI yakin Omicron tak halangi pemulihan pariwisata

"Tingkat hunian hotel di Indonesia lebih didominasi wisatawan domestik," kata dia.

Ia mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PHRI kali ini, mengusung tema pulih dan bangkit pariwisata Indonesia dan mencari upaya untuk memulihkan dan membangkit pariwisata dengan menekankan kolaborasi.

Untuk itu, kolaborasi terus dilakukan dengan semua pemangku kepentingan terkait pariwisata. PHRI tidak sendiri, tapi harus bersama-sama dengan seluruh rekan pariwisata lainnya untuk bangkit.

"Kita meyakini jika dilakukan bersama-sama dampaknya akan lebih besar," kata Hariyadi.

Baca juga: PHRI optimistis 2022 momentum baik untuk pariwisata

Baca juga: Sandiaga: Pelayanan pariwisata harus berikan jaminan kebersihan


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022