Indramayu (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan),  Suswono, melakukan panen perdana di Desa Kiajaran, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Sabtu (30/7), sebagai stimulus agar target produksi padi daerah itu sebesar 1,4 juta ton pada 2011 tercapai.

Dalam acara yang dihadiri sejumlah petani dari Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon, juga unsur Muspida setempat itu, mentri mendengarkan semua keluhan petani Pantura yang selama ini sering mengalami kekeringan.

Ia mengatakan, kendala produksi padi di Kabupaten Indramayu adalah berupa sarana saluran irigasi yang belum maksimal, sehingga tidak semua daerah dapat menikmati air padahal daerah itu merupakan lahan pertanian potensial.

"Perbaikan saluran irigasi terkendala anggaran. Dari anggaran yang diajukan sebesar Rp 24 triliun hanya disetujui Rp17 triliun sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan perbaikan secara menyeluruh," katanya.

Dia menjelaskan, selama ini bantuan untuk Kabupaten Indramayu di antaranya adalah pengadaan pompa air untuk pompanisasi sebesar Rp 120 juta, jaringan irigasi utama Rp 245 juta (100 hektare) dan jaringan irigasi desa Rp 100 juta (100 hektare).

Menurut dia, anggaran yang diberikan tersebut dinilai para petani memang kurang maksimal karena tidak sebanding dengan tuntutan peningkatan produksi seiring peningkatan target dari pemerintah yang ingin produksi naik 7 persen untuk target pengadaan 70,6 juta ton produksi beras nasional.

Sementara itu Durohman salah seorang petani setempat mengaku, selama ini target produksi padi untuk Kabupaten Indramayu selalu terpenuhi, wajar pemerintah memberikan bantuan supaya petani terus meningkatkan produski padi tersebut, jangan sampai petani merubah pola tanam lain.

Dia menambahkan, kekecewaan petani Indramayu jika tanam padi pasokan air sering terganggu memasuki musim kemarau. Pada 2011 hujan berkepanjangan turun hingga panen bisa maksimal, diperkirakan sebentar lagi kemarau petani akan kesulitan mendapatkan air.

Menurut dia, pasokan air kurang maksimal petani gagal panen, akhirnya mereka beralih tanam ke sayuran dataran rendah yang hemat air dan keuntungannya masih menjanjikan, wilayah Indramayu bagian barat lahan pertanian padisudah banyak berubah menjadi petani sayuran dataran rendah mereka cukup makmur.

Ia mengatakan keberhasilan petani sayuran dataran rendah akan mengancam minat tanam padi di Indramayu karena petani lebih berorientasi pada hasil.
(T.ANT-061/M027)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011