Kulon Progo (ANTARA News) - Pemerintah Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu menggelar kembali karnaval dan pawai budaya untuk memperingati HUT RI ke 66.

Koordinator pawai budaya dan karnaval, Sukarjo, di Sentolo, mengatakan, kegiatan karnaval dan pawai budaya itu diikuti 36 kelompok peserta berasal dari 13 desa di Kecamatan Sentolo, meliputi pelaku seni budaya, pemerintah desa, siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

"Kegiatan pawai budaya dan karnaval ini dimulai dari Lapangan Sanun, Malangan hingga lapangan sepak bola Salamrejo. Kegiatan ini, juga akan kami jadikan agenda tahunan dan dijadikan agenda wisata lokal. Selain itu, pawai budaya dan karnaval ini, akan kami kemas lebih artistik lagi," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan karnaval dan pawai budaya selama 12 tahun tidak diselenggarakan karena sempitnya ruas jalan Yogyakarta-Purworejo dari Kilometer 11 hingga kilometer 18.

"Kendala utama penyelenggaraan karnaval dan pawai budaya ini, karena selama ini ruas jalan di jalur tersebut masih sempit. Karena mulai 2010, jalan sudah mulai diperlebar, maka kami berani menyelenggarakan kegiatan ini," katanya.

Ia mengatakan, tujuan utama dari karnaval dan pawai budaya ini yakni melestarikan seni dan budaya masyarakat daerah ini seperti kesenian Jathilan yang mayoritas desa memiliki dan melestarikan kesenian ini.

"Ini bagian dari upaya melestarikan kebudayaan asli Kulon Progo yakni kesenian tradisional. Selain itu, untuk mendukung kreativitas warga di Kecamatan Sentolo sebagai pusat kerajinan," katanya.

Dalam karnaval dan pawai budaya juga pertontonkan patung ogoh-ogoh raksasa ukuran lima meter menyerupai "Butho" hasil kreasi Karang Taruna Gedangan, Desa Sentolo.

Kepala Desa Sentolo, mengatakan, ogoh-ogoh raksasa menggambarkan kerakusan para koruptor Indonesia menghabiskan uang rakyat.

"Ogoh-ogoh Butho ini, seperti para kuroptor yang tidak puas menghabiskan uang rakyat," katanya.

Kegiatan karnaval dan pawai budaya sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Yogyakarta - Purworejo kilometer 11 hingga kilometer 18 macet karena terjadi antrean kendaraan sepanjang dua kilometer.(*)
(ANT-159/H008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011