Subang (ANTARA News) - Banjir yang melanda kawasan jalur pantai utara (Pantura) wilayah Subang, Jawa Barat (Jabar), Minggu semakin meluas dan telah "menyergap" tiga kecamatan dengan ketinggian genangan air mencapai sekitar satu meter. Banjir paling parah terjadi di daerah Kecamatan Pamanukan, sehingga memaksa ribuan warga setempat mengungsi ke daerah yang relatif lebih aman. Pemantauan di lapangan hingga Minggu sore menunjukkan, "eksodus" warga dari sejumlah desa yang tergenang air di Pamanukan masih berlangsung. Mereka berduyun-duyun menuju tempat-tempat yang lebih aman di sekitar Kota Pamanukan. Sementara itu data Satkorlak menunjukkan, sedikitnya 25.000 warga telah diungsikan. Mereka mengungsi ke Kantor Desa dan tempat lain yang relatif lebih aman seperti kolong jembatan layang atau membangun tenda darurat di pinggi-pinggir jalan. Di antara mereka yang beramai-ramai mengungsi itu terdapat warga yang sakit, bahkan dilaporkan seorang warga bernama Enjang (67) meninggal dunia setelah berada di tempat pengungsian karena shock. Nasib tragis juga dialami seorang warga lainya yang belum diketahui identitasnya. Ia meninggal karena tersengat aliran listrik saat menaiki lantai rumah. Dari keterangan yang dihimpun menyebutkan, banjir di Pamanukan menyergap permukiman sejak pukul 03.00 dan semakin parah pada siang harinya, menyusul turunnya hujan deras yang terus mengguyur kawasan itu. "Kami sebenarnya sudah berteriak agar warga segera meninggalkan rumah begitu banjir mulai terjadi. Namun mereka tidak menggubris karena alasan banjir sudah biasa. Kenyataannya, banjir sekarang ini lebih parah dibanding banjir sebelumnya," ujar Sukarna (45), seorang warga Desa Mulyasari. Sementara itu Camat Pamanukan Budi Setiadi menyatakan, banjir pada musim hujan sekarang ini adalah yang terparah selama Pamanukan menjadi daerah langganan banjir sejak beberapa tahun lalu. Banjir terjadi lebih disebabkan tingginya curah hujan yang mengakibatkan meluapnya sungai Cipunagara yang diperparah dengan jebolnya sejumlah tanggul pada aliran sungai itu. Banjir telah melanda beberapa desa antara lain Desa Pamanukan, Pamanukanhilir, Mulyasari dan Lengkongjaya. Selain merendam ribuan rumah penduduk, banjir juga menenggelamkan sedikitnya 500 hektar sawah. Banjir juga melanda Kecamatan Legonkulon yang juga dialiri sungai Cipunagara, mengakibatkan sedikitnya 2.702 rumah penduduk terendam, selain 1571 hektar sawah dan 1246 hektar tambak tampak menjadi seperti "lautan".(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006