Jakarta (ANTARA) - Sail Teluk Cenderawasih (STC) yang akan digelar pada 2023 merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan Papua sebagai pintu terdepan Indonesia di kawasan Pasifik.

“Pilihan yang tepat untuk menggelar STC 2023 yang merupakan payung dari rangkaian intervensi kebijakan dan program di wilayah Teluk Cenderawasih, baik pengembangan ekonomi rakyat, peningkatan infrastruktur dasar dan konektivitas, pengembangan SDM maupun pemberdayaan sosial budaya," kata Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Velix Vernando Wanggai dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Velix menyampaikan STC 2023 berperan sebagai agenda nasional untuk menggerakkan ekonomi rakyat di Tanah Papua, setelah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX 2020.

Sebagai persiapan menuju STC 2023, Pemprov Papua, Pemprov Papua Barat, dan sembilan Kabupaten di wilayah Teluk Cenderawasih menyepakati Kesepahaman Mansinam yang menegaskan lima hal.

Pertama, membentuk Tim Kerja Festival Teluk Cenderawasih Tahun 2022 menuju STC 2023 dan menyusun konsep Kalender Kegiatan Festival Teluk Cenderawasih Tahun 2022 dan STC 2023. Kedua, menyusun program dan kegiatan strategis untuk percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat sebagai bagian dari Persiapan STC 2023 di dalam Rencana Induk Papua 2022-2041. Ketiga, mendorong STC 2023 ke dalam payung hukum percepatan pembangunan Papua.

Keempat, mendorong dukungan, kerja sama dan kolaborasi lintas kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan, dan masyarakat umum untuk menyukseskan pelaksanaan Festival Teluk Cenderawasih Tahun 2022 Menuju STC 2023.

Kelima, mempersiapkan pelaksanaan peluncuran STC 2023 di Jakarta, pada pertengahan 2022 berskala internasional, dengan dukungan lintas kementerian/lembaga, Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, serta sembilan kabupaten yang ada di wilayah Teluk Cenderawasih.

Selain menjadi terobosan pembangunan di wilayah Papua, STC 2023 juga berperan sebagai kerangka semangat dan desain baru untuk lompatan pembangunan Papua dan Papua Barat.

STC 2023 juga diharapkan menjadi instrumen kebijakan dalam menggerakkan potensi ekonomi wilayah, mendorong konektivitas wilayah, mengembangkan sosial budaya masyarakat Papua, memperkuat kedaulatan maritim Indonesia di Timur Indonesia, hingga memperkuat peran Papua sebagai pintu terdepan Indonesia di kawasan Pasifik.

“STC 2023 diharapkan dapat mendukung destinasi wisata lain dan menopang perekonomian daerah di wilayah Pegunungan Arfak, Danau Paniai, Danau Wagete, Teluk Triton dan daerah lainnya di Tanah Papua," tutur Velix.

Di sisi lain, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menguraikan berbagai kegiatan yang akan dikemas dalam rancangan STC 2023.

Acara tersebut antara lain pengembangan wisata bahari berbasis masyarakat, wisata sejarah dan wisata religius Pekabaran Injil, peningkatan usaha perikanan dengan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu, peningkatan infrastruktur dasar dan konektivitas, meliputi waterfront city Biak dan Manokwari, penguatan sanggar seni budaya, pelaksanaan sport tourism di beberapa destinasi teluk, hingga peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Baca juga: Kemenparekraf akan dorong kemajuan pariwisata di Papua
Baca juga: "Sasi" jadi model konservasi di Teluk Cenderawasih
Baca juga: BBTN Teluk Cenderawasih dan CI bangun basis data populasi hiu paus

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022