Jakarta (ANTARA) - Lead Co-Chair T20 Indonesia Djisman Simandjuntak mengatakan T20 Inception Conference merekomendasikan agar pemerintah negara G20 melakukan perubahan kebijakan untuk mendorong penciptaan masyarakat yang sehat dan tangguh.

"Karena kita masih menghadapi COVID-19 ini dan kita harus tetap waspada, kita perlu mempromosikan akses yang adil ke vaksin dan obat-obatan," kata Djisman dalam Sesi Penutupan T20 Inception Conference yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Ia juga mengatakan pemerintah negara G20 perlu mendistribusi ulang hasil penelitian dan pusat produksi vaksin agar lebih dekat dengan masyarakat untuk mempermudah akses terhadap tindakan medis dan obat-obatan.

Pemerintah di negara G20 juga direkomendasikan untuk mulai membahas lagi terkait hak kekayaan intelektual guna memulihkan hak milik terhadap alat kesehatan yang selama ini didistribusikan dan menghindari kemungkinan praktik penyalahgunaan oleh market power.

Baca juga: T20 diharapkan hasilkan rekomendasi kebijakan inklusif bagi G20

"Kami juga kemarin mendengar perlunya pengawasan kesehatan digital serta menyelaraskan semua standar yang dapat dikenal seluruh negara ketika aliran orang melintasi batas negara," imbuhnya.

Selain itu, negara G20 juga direkomendasikan untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap kesehatan secara umum dan meningkatkan keterampilan masyarakat untuk menghadapi masalah kesehatan khususnya pandemi.

"Salah satu ide menarik yang kita dengar kemarin adalah adanya lembaga pandemi internasional sejenis IMF (International Monetary Fund) di bidang keuangan yang dapat membantu kita dalam menghadapi krisis kesehatan," imbuhnya.

Untuk mewujudkan perubahan kebijakan tersebut, pemerintah negara-negara anggota G20 juga diminta melakukan inovasi pembiayaan.

Baca juga: Menlu RI harap T20 beri saran kebijakan sesuai prioritas G20 Indonesia

Baca juga: T20 Indonesia: Restorasi rantai pasokan penting untuk pulihkan ekonomi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022