Jakarta (ANTARA News) - Aksi profit taking membuat sebagian besar saham unggulan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa melemah.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup melemah 15,59 poin atau 0,37 persen ke posisi 4.177,85. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 1,87 poin atau 0,25 persen ke posisi 740,64 poin.

Analis Milenium Danatama Sekuritas Ahmad Riyadi mengatakan bahwa harga saham yang telah berada dalam area jenuh beli dijadikan alasan pelaku pasar untuk mengambil posisi jual.

"Pelemahan yang terjadi saat ini normal, karena indeks sudah `overbought` sehingga mendorong `profit taking` dan menekan indeks BEI," kata dia.

Namun, lanjut dia, pelaku pasar asing yang masih aktif masuk ke pasar saham dalam negeri sehingga mencatatkan beli bersih (foreign net buy) menahan koreksi indeks BEI lebih dalam.

"Asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp687,995 miliar, jumlah itu cukup lumayan besar sehingga menahan indeks BEI jatuh lebih dalam," kata dia.

Sementara saham-saham mengalami pelemahan cukup dalam antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp1.050 ke Rp26.500, Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) turun Rp175 ke Rp2.525, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp550 ke Rp5.600.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 104 saham meningkat, 170 saham tertekan, dan 78 saham tidak bergerak harganya.

Sementara frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 156.613 kali, dengan volume perdagangan mencapai 8,491 miliar lembar saham senilai Rp6,568 triliun.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 241,91 poin (1,07 persen) ke level 22.421,46, Indeks Nikkei-225 turun 120,42 poin (1,21 persen) ke level 9.844,59, dan Indeks Straits Times melemah 40,11 poin (1,25 persen) ke level 3.175,16.

(KR-ZMF/A039)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011