Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menawarkan penjualan Obligasi Negara Ritel seri 008 (ORI008) untuk memenuhi sebagian dari pembiayaan APBN 2011 mulai 7 hingga 21 Oktober 2011.

"Obligasi negara ritel termasuk sukuk ritel makin memberi kontribusi kepada pembiayaan APBN," kata Direktur Surat Berharga Negara Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Bimantara Widyajala saat penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah dengan agen penjual ORI tahun 2011 di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, 2011 ini kontribusi ORI dan Sukuk Ritel memberi kontribusi delapan hingga sembilan persen atau Rp15 triliun hingga Rp18 triliun dari jumlah bruto surat utang sebesar Rp200 triliun.

Pre marketing ORI008 dilakukan 10 Juni hingga 30 September 2011, pemasukan proposal target penjualan 3-4 Oktober 2011, penetapan tingkat kupon oleh Menkeu 5 Oktober 2011, penjatahan 24 Oktober 2011, pencatatan di Bursa Efek Indonesia 27 Oktober 2011. ORI008 memiliki tenor tiga tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2014.

Sementara jumlah agen penjual ORI008 sebanyak 25 perusahaan atau ada empat agen baru dibanding 2010 yang terdiri atas Bank UOB Indonesia, Citibank, ANZ Panin Bank, Bank Bukopin, BCA, CIMB Niaga, Bank Danamon, BII, Bank Mandiri, Bank Mega, BNI, OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata dan BRI.

Selain itu Ciptadana Securities, Danareksa Sekuritas, Kresna Graha Securindo, Lauthandana Securindo, Mega Capital Indonesia, Reliance Securities, Sucorinvest Central Gani, Trimegah Securities, Standard Chartered BankN dan HSBC.

Bimantara menyebutkan, berbeda dengan tahun 2010, pemerintah menetapkan kenaikan target minimal tiap agen penjual dari sebelumnya Rp50 miliar menjadi Rp100 miliar.

"Untuk memperluas jangkauan investor, pemerintah juga menetapkan target minimal investor sebanyak 100 investor," kata Bimantara.

Pada kesempatan yang sama pemerintah juga menyampaikan penghargaan kepada lima agen penjual ORI007 yang menunjukkan kinerja terbaik. Lima agen penjual tersebut adalah Bank Mandiri, BCA, BRI, Trimegah Securities dan Danareksa Sekuritas.
(A039)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011