Padang (ANTARA News) - Gunung Marapi di Sumatera Barat naik statusnya menjadi siapa setelah meletus sembilan kali serta mengeluarkan banyak debu vulkanik.

"Gunung Marapi sejak meletus sekitar pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB mengeluarkan banyak debu vulaknik, statusnya dari waspada menjadi siaga," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, di Padang, Rabu.

Dengan status siaga ini maka aktivitas masyarakat yang berjarak sekitar lima kilometer dari Gunung Marapi harus dihentikan.

Gunung Merapi setinggi 2.891 meter itu terhitung sejak akhir abad 18 hingga tahun 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali meletus, 50 di antaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala kecil.

Menurut dia, peningkatan status dari waspada ke siaga ini disebabkan tingkat deformasi, gempa vulkanik, serta gas vulkanik yang meningkat secara signifikan.

Warga yang berada di wilayah II daerah rawan bencana Merapai harus meningkatkan kewaspadaan dan pendakian gunung Marapi juga harus dihentikan,"katanya.

Dia mengatakan, pemerintah telah siap dengan menjalankan Prosedur Pelaksanaan Baku sesuai dengan ketentuan penanggulangan bencana letusan Gunung Marapi.

"Status Marapi dari waspada menjadi siaga, Pemerintah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurutnya, Pemerintah terus-menerus melakukan pemantauan dan memonitor semau aktivitas yang terjadi di Gunung Marapi.

"Petugas juga sudah disiapkan selama 24 jam,untuk terus menerus diminta memantau sifatnya alamiah yang ada di gunung marapi tersebut,"katanya.

Dia menambahkan, kita telah menghimbau warga sekitar yang berada di kaki Gunung Marapi untuk tetap selalu waspada jika terjadi letusan.

"Jika terjadi letusan Gunung Marapi yang sangat besar mengeluarkan debu vulkanik sangat tebal masyarakat segera mengungsi ke tempat yang aman,"katanya. (ANT)







Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011