Surabaya (ANTARA News) - Jumlah nomor pertandingan pada Pekan Olahraga Nasional XVIII tahun 2012 di Riau, dipastikan membengkak, setelah KONI Pusat menyetujui tambahan 43 nomor baru untuk dilombakan.

Ketua Harian KONI Provinsi Jawa Timur, Dhimam Abror Djuraid, kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengungkapkan, penambahan 43 nomor pertandingan itu dituangkan melalui Surat Keputusan KONI Pusat nomor 35 tahun 2011, tertanggal 29 April 2011.

Dengan tambahan tersebut, total nomor pertandingan dari 39 cabang olahraga yang dilombakan pada PON 2012 menjadi 598 nomor, dari sebelumnya sebanyak 555 nomor.

"KONI provinsi sama sekali tidak pernah diajak membahas penambahan nomor pertandingan itu, tiba-tiba sudah ada SK dari KONI Pusat. Apalagi, jumlahnya juga sangat banyak," katanya.

Menurut SK KONI Pusat, terdapat sebanyak 18 dari 39 cabang olahraga yang nomor pertandingannya bertambah, yakni atletik, biliar, catur, perahu naga, golf, gulat, judo, menembak, taekwondo, dan tinju.

Selain itu, tinju, wushu, aeromodeling, paralayang, terbang layang, terjun payung, bridge, dan sepatu roda.

Dari 18 cabang olahraga tersebut, menembak yang tambahannya paling banyak, yakni delapan nomor, dari sebelumnya 20 menjadi 28 nomor.

Kemudian perahu naga dari empat menjadi sembilan nomor dan gulat dari 16 menjadi 21 nomor. Cabang olahraga lainnya hanya bertambah satu hingga dua nomor.

"Kami tidak tahu ada motif apa di balik penambahan nomor yang begitu banyak. Beberapa di antaranya diduga pesanan tuan rumah Riau, seperti cabang perahu naga," kata Abror.

Sedangkan beberapa cabang olahraga andalan Jatim, seperti renang, panahan, panjat tebing, dan ski air, justru tidak ada penambahan. Padahal, KONI Jatim telah berjuang meminta tambahan nomor.

"Cabang ski air tetap melombakan tujuh nomor, tetapi khusus nomor andalan Jatim, yakni `jumping` malah ditiadakan dan diganti nomor `wake board`," tambahnya.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jatim, Irmantara Subagio, mengatakan bahwa penambahan nomor pertandingan itu menjadi bukti inkonsistensi KONI Pusat dalam melakukan pembinaan olahraga.

Apalagi, ada beberapa nomor pertandingan yang pada even internasional dilombakan, justru tidak dipertandingkan pada PON.

"Kami yakin nomor pertandingan masih bisa berubah lagi dan ini sudah pasti membingungkan daerah dalam menyiapkan atlet," katanya.

Merujuk pengalaman PON 2008, KONI Pusat juga mengeluarkan SK baru soal penambahan nomor pertandingan, hanya beberapa bulan menjelang PON dimulai.(*)
(T.D010/I007)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011