Balige, Sumut (ANTARA News) - Wakil Bupati Toba Samosir, Sumatera Utara, Liberty Pasaribu mengingatkan masyarakat di wilayahnya agar senantiasa menampilkan keteladanan positif dalam mewujudkan toleransi kerukunan antar umat beragama, sebab nilai keagamaan perlu dikedepankan sebagai kontribusi pemantapan jati diri bangsa.

"Nilai-nilai agama sangat penting untuk memperkuat jiwa, membentengi diri dan meneguhkan keimanan kita sebagai umat beragama," ujar Liberty di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Jumat.

Menurutnya, nilai-nilai keagamaan harus dikedepankan dalam kehidupan sehari-hari melalui kebersamaan antar umat beragama, guna mendorong terwujudnya daerah Toba Samosir yang lebih religius.

Untuk itu, kata dia, silaturahmi dan kebersamaan antar seluruh umat beragama perlu digalang, Liberty mengatakan, peningkatkan pembangunan di bidang keagamaan, perlu diarahkan kepada peningkatan keimanan, ketaqwaan dan kesejahteraan umat beragama.

Sebelumnya, saat pelaksanaan buka puasa bersama yang diselenggarakan Pengda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tobasa, dengan PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD dan tokoh agama di wilayah setempat, ia menghimbau pemeluk agama serta penganut kepercayaan lainnya agar tetap menjaga toleransi antar umat beragama.

Acara buka puasa tersebut, juga dirangkai dengan kegiatan ceramah agama yang disampaikan Ketua MUI Tobasa, Johary Efendi Samosir yang dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Tobasa serta Kapolres Tobasa AKBP Musa Tampubolon beserta jajarannya.

Liberty menyampaikan, bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan, perlu didorong agar menanamkan niat dan tekad dalam menjalankan ibadah, hingga mendapat limpahan pahala dan berkat.

Menurutnya, segala tantangan dan hambatan dalam menjalankan ibadah puasa harus dijadikan sebagai pengalaman dalam pendewasaan iman.

"Keberhasilan menunaikan ibadah puasa, bukan hanya ditentukan oleh keadaan fisik yang sehat dan kuat, tapi harus dibarengi komitmen dan kemampuan menguasai diri," katanya.

Dia tambahkan, menguasai diri harus dijadikan sebagai kewajiban. (ANT-219)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011