Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa ekspor Januari 2022 yang mengalami penurunan dibandingkan Desember 2021 merupakan faktor musiman, di mana ekspor pada Januari cenderung lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya.

"Seluruh sektor mengalami penurunan karena faktor musiman, di mana setiap Januari selalu lebih rendah dari Desember," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa.

Setianto memaparkan, nilai ekspor pada Januari 2022 sebesar Rp19,16 miliar dolar AS atau turun 14,29 persen jika dibandingkan Desember 2021. Penurunan terjadi pada ekspor migas sebesar 17,59 persen dan ekspor nonmigas turun 14,12 persen.

Selain migas, ekspor pertanian, pertambangan dan industri pengolahan mengalami penurunan.

Menurut Setianto, penurunan tertinggi secara bulanan dipicu oleh sektor pertambangan yang turun sebesar 42,88 persen menjadi 2,17 miliar dolar AS.

Adapun penurunan ekspor pertambangan dipicu oleh komoditas batu bara yang turun 61,14 persen dan ignite 69,28 persen.

Namun, jika dibandingkan Januari 2021, angka ekspor Januari 2022 naik 25,31 persen, di mana ekspor migas naik 1,96 persen dan ekspor nonmigas 26,74 persen.

Baca juga: Presiden Jokowi lepas ekspor mobil perdana ke Australia
Baca juga: Menperin: Otomotif RI tembus pasar Australia yang terkenal ketat
Baca juga: Wamen BUMN minta PPI ekspor produk halal RI ke beberapa negara Muslim

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022