Oslo (ANTARA News)- Seorang remaja Inggris yang bermimpi menjadi dokter, tewas diserang seekor beruang kutub pada Jumat (5/8) di Kutub Utara Norwegia,  sementara empat anggota ekspedisi lainnya cedera, kata beberapa pejabat dan penyelenggara perjalanan.

Beruang itu ditembak dan mati setelah menyerang tempat berkemah 13 orang, yang merupakan sekelompok orang Inggris, yang tengah melakukan perjalanan lima pekan menuju Kepulauan Svalbard, Norwegia.

"Remaja lelaki yang tewas itu berusia 17 tahun," kata Wakil Gubernur Svalbard Lars Erik Alfheim kepada AFP. Kantornya menambahkan dalam satu pernyataan keempat warga negara Inggris yang cedera berusia 16,17, 27 dan 29 tahun.

Korban tewas adalah Horatio Chapple, kata British Schools Exploring Society (BSES).

"Horatio adalah remaja yang baik yang berharap dapat belajar medis setelah tamat sekolah menengah," kata pemimpin kelompok tersebut, yang berpusat di London, Teddy Watson.

Menurut media setempat, kelompok itu diserang sewaktu masih berada di dalam tenda mereka.

Keempat orang yang cedera, semuanya, menderita "luka serius di kepala, tapi berada dalam kondisi stabil", kata Alfheim.

Mereka mula-mula dibawa ke rumah sakit di Longyearbyen, tapi kemudian dibawa melalui udara ke satu rumah sakit di Tromsoe, bagian utara daratan utama Norgewia.

Serangan itu terjadi Jumat pagi (5/8) di dekat gletser Von Post di Tempel Fjord, sekitar 40 kilometer dari ibu kota kepulauan tersebut, Longyearbyen.

Polisi menerima permintaan bantuan dari orang yang mengikuti kegiatan itu, dan segera mengirim helikopter sebab tak ada jalan darat ke lokasi penyerangan.

Delapan lagi peserta kamp yang tak cedera --yang berusia antara 16 dan 20 tahun-- diurus oleh "personel yang cakap" di Longyearbyen, kata kantor gubernur provinsi tersebut.

Kedutaan besar Inggris di Oslo menyatakan di jejaringnya duta besar "sedang memimpin tim konsuler ke Tromsoe untuk memberi bantuan", dan Teddy Watson mengatakan direktur pelaksana BSES sedang dalam perjalanan ke Svalbard.

Tragedi itu terjadi cuma beberapa hari setelah peserta ekspedisi tersebut mengatakan di dalam posting blog betapa bergairahnya mereka dapat menyaksikan beruang kutub dalam perjalanan mereka.

"Semua orang bersemangat sebab kami bertemu lagi dengan beruang kutub yang mengambang di es, sekali ini kami cukup beruntung karena dapat meminjam telefkop seorang pemandu Norwegia yang baik hati untuk melihatnya secara layak," demikian isi posting pada 27 Juli.

Daerah Laut Barents adalah tempat tinggal sebanyak 3.000 beruang kutub, yang sedikit lebih banyak dibandingkan dengan jumlah orang yang tinggal di Svalbard.

Serangan tak biasa terjadi, dan menurut tanda peringatan yang unik, "seseorang tidak diperkenankan untuk meninggal permukiman manusia tanpa membawa senjata", demikian dilaporkan AFP.

(SYS/A011)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011