Denpasar (ANTARA News) - Ketua Persatuan Artis, Musisi, Pencipta dan Insan Musik (Pramusti) Bali, I Gusti Ngurah Murthana mengatakan, saat ini produktivitas anggota asosiasi artis Pulau Dewata itu dalam mengeluarkan album semakin menurun.

"Dari 250 anggota Pramusti Bali yang masih aktif berkecimpung dalam dunia musik, tidak semuanya aktif memproduksi album akibat produktivitas semakin menurun," kata Rahman, panggilan akrab Murthana, di Denpasar, Minggu.

Dia menjelaskan, saat ini dalam satu tahun anggota yang mengeluarkan album sekitar 50 orang, itu pun diakumulasikan dengan para penyanyi pendatang baru.

Namun sebelum terjadinya penurunan penjualan album para musisi Bali sejak 2010, tambah dia, jumlah album yang bisa diproduksi dalam setahun bisa mencapai 100 lebih.

"Kondisi menurunnya produktivitas itu terjadi selama kurang lebih setahun terakhir, dan ini tentu sangat memprihatinkan," ujarnya.

Menurut Rahman, berkurangnya produktivitas tersebut diduga karena sebagian musisi Pulau Dewata itu tidak mau merugi setelah mengeluarkan album.

"Para penyanyi terkadang harus memperhitungkan dulu segala sesuatunya apakah setelah mengeluarkan album bisa menutupi biaya produksinya atau malah sebaliknya merugi," katanya.

Namun yang paling mengkhawatirkan, ucap dia, nasib yang dialami oleh para penyanyi pendatang baru yang telah berkorban mengeluarkan biaya dan modal besar untuk mengeluarkan album namun hasil yang diperoleh jauh dari harapan.

Kondisi itu terjadi, karena penjualan album sepi yang dipicu perkembangan teknologi dan pembajakan kaset.

Terutama akibat mudahnya transfer lagu dari komputer ke telepon selular, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli kaset karena kemudahan teknologi tersebut.

"Kondisi itu membuat para penyanyi pendatang baru menjadi patah semangat karena usahanya dirasa sia-sia, apalagi untuk mengeluarkan album selanjutnya tidak mudah karena sulit bagi mereka yang baru itu mendapatkan penyokong dana atau sponsor," ujarnya.(*)
(T.KR-IGT/I006)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011