Jerusalem (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, Ahad (7/8), mengumumkan ia berencana menuntut para menteri senior agar memutuskan semua hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), jika PNA pergi ke PBB.

Ia juga meramalkan "pertumpahan darah" setelah pemungutan suara yang diduga dilakukan PBB bagi negara Palestina pada September, demikian laporan Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin. Lieberman mengatakan dalam suatu taklimat Ahad bahwa ia akan menuntut pemerintah memutuskan "semua hubungan dengan PNA", kata harian Ha`aretz.

Lieberman mengatakan tak ada pejabat keuangan atau dinas pengairan serta pejabat Kementerian Luar Negeri yang akan mempertahankan hubungan dengan PNA.

Ia juga menyatakan situasi yang berpotensi menimbulkan pertentangan dan letusan sebab PNA di satu pihak berusaha menyeret Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke Mahkamah Keadilan Internasional di Den Haag, dan di pihak lain melanjutkan kerja sama keamanan dan militer.

"Rasanya ada keinginan di pihak lain untuk membuat ini jadi masalah yang lebih besar," kata satu sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Israel kepada Xinhua. "Dan dalam banyak kasus pada masa lalu, ketika mereka telah melakukan tindakan yang berisiko seperti itu, terbukti itu jadi situasi yang saling menguntungkan buat mereka."

Lieberman juga mengatakan kendati PNA berjanji akan mempertahankan protes September di Tepi Barat Sungai Jordan tanpa kekerasan, pemrotes takkan berbuat seperti itu sebab mereka berencana mencapai pos pemeriksaan militer.

"Kami ingin mempersiapkan diri, sebab selama hari `Nakba` dan `Naksa`, tak seorang pun menduga terjadinya kerusuhan, yaitu mereka menerobos perbatasan kami," kata sumber di Kementerian Luar Negeri tersebut. Ia menambahkan tak seorang di dalam masyarakat internasional menduga peristiwa itu akan berubah seperti itu.

Selama kegiatan pada hari peringatan "Nakba" --bencana dalam bahasa Arab-- dan Naska --kemunduran-- masing-masing pada 15 Mei dan 5 Juni, puluhan pemrotes tewas ketika mereka berusaha menyusup ke dalam wilayah Israel dari Suriah dan Lebanon.

Lieberman meramalkan skenario serupa pada September ini; ribuan orang Palestina akan berusaha memasuki Israel melalui pos pemeriksaan Tepi Barat. (C003/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011