"Apabila nanti banyak penerbangan, kita fasilitasi melalui Bandara (I Gusti Ngurah Rai) Bali yang kita siapkan khusus," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Novie mengatakan, Kemenhub sebelumnya telah menyiapkan fasilitas dan kapasitas di Bandara Internasional Lombok untuk menyambut kedatangan penonton maupun wisatawan yang datang menggunakan pesawat udara.
Ia menjelaskan, apron Bandara Lombok sanggup menampung tujuh pesawat berbadan lebar (wide body) dan delapan pesawat narrow body, serta landasan pacu (runway) yang mampu menangani hingga 18 pergerakan/jam, dan terminal berkapasitas 3.250 pax/jam.
Namun demikian, pihaknya mengantisipasi apabila terdapat peningkatan penerbangan, khususnya internasional dengan menyiapkan Bandara Ngurah Rai sebagai cadangan.
Ia menyebut, Bandara Ngurah Rai Bali menyediakan 46 stand apron di sisi utara dan 16 stand di sisi selatan. Adapun runway berkapasitas 32 pergerakan/jam, serta terminal domestik berkasitas 3706 pax/jam dan terminal internasional sebanyak 13.534 pax/jam.
"Kalau Bandara Bali ini kita sangat siap menampung banyak trafik. Apabila kapasitas Bandara Lombok melebihi, maka pesawatnya kita parkir di Bandara Bali," ujarnya.
Novie menambahkan, Kemenhub juga menyiapkan rute internasional khusus sebagai konektivitas pendukung dengan menyiapkan Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk penonton, penerbangan dilakukan via Bandara Ngurah Rai atau Bandara Soekarno-Hatta, yang kemudian dilanjutkan penerbangan ke Lombok.
Sementara untuk official crew dan penerbangan kargo dapat melakukan penerbangan langsung ke Lombok.
"Akan ada ribuan official yang kemungkinan akan melakukan penerbangan langsung dari Eropa atau Asia menuju Lombok. Ini sudah kita siapkan sehingga diharapkan tidak terjadi masalah saat event tersebut dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Dukung gelaran MotoGP, Kemenhub siapkan pelabuhan standar pariwisata
Baca juga: Kemenhub percepat konektifitas transportasi untuk MotoGP Mandalika
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022
