Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan pengelolaan sampah akan didorong dalam Program Kampung Iklim untuk mendukung usaha pengurangan emisi gas rumah kaca.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan bahwa langkah itu dilakukan sebagai aksi nyata yang berdampak kepada masyarakat di tingkat tapak, sebagai bagian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.

"Yang kami utamakan adalah bagaimana Kampung Iklim yang sudah dibangun kurang lebih 3.000-an itu kemudian bisa melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Dari kelola sampah itu, yang kebanyakan organik, kita bisa menghitung kontribusi dari penurunan emisi gas rumah kaca," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

Vivien mengingatkan bahwa sektor limbah termasuk salah satu sektor yang ditargetkan akan melakukan reduksi emisi sesuai dengan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Pada HPSN 2022, KLHK ingin mengintegrasikan beberapa program agar pengelolaan sampah jika dikelola dengan baik di desa yang masuk Program Kampung Iklim bersama masyarakat di sekitar hutan Perhutanan Sosial dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon.

Dia menjelaskan bahwa Ditjen PSLB3, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim serta Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK telah memulai dengan bekerja di lapangan untuk membangun desa yang masuk Program Kampung Iklim di Bali baru-baru ini.

Beberapa hal yang dilakukan adalah membangun kompetensi pengelolaan sampah, dimulai dari pengelolaan dari hulu sampai hilir, salah satunya dengan pembangunan bank sampah dan rumah kompos.

Namun, dia mengatakan masih terdapat beberapa isu terkait bank sampah di Kampung Iklim, yaitu kelembagaannya yang belum optimal dan bank sampah yang menjadi pasif karena ketiadaan off-taker atau pihak yang membutuhkan bahan dari bank sampah, seperti industri daur ulang.

Vivien juga menjelaskan target pengurangan sampah 30 persen dan 70 persen untuk penanganan akan dipakai sebagai standar untuk seluruh Kampung Iklim.

"Kami mau Kampung Iklim ini menjadi contoh untuk tempat-tempat lain, Jadi kami konsentrasi ke Kampung Iklim itu supaya kemudian bisa dihitung," ujarnya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2022