Pekanbaru (ANTARA) - Tim Basarnas Pekanbaru dan petugas terkait hingga saat ini masih mencari dua awak kapal KLM Samudera tujuan Malaysia yang terbakar dan tenggelam di perairan Rangsang Barat, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau, pada Rabu sekitar pukul 01.00 WIB.

Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, menyebutkan, dari delapan awak kapal termasuk nakhoda, enam orang di antaranya dapat diselamatkan namun dua orang masih dalam proses pencarian.

Baca juga: Polres Tegal Kota evakuasi 13 kapal terbakar

KLM Samudera yang mengangkut 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu itu berangkat dari Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan tujuan Batu Pahat, Malaysia, dengan delapan orang yang merupakan nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK).

Adapun identitas korban selamat ialah Amir Hidayat yang merupakan nakhoda, Afis Efendi, M Syahril, Abdul Jalil, M Sukiran dan M Faddli Saputra yang merupakan anak buah kapal.

Baca juga: KM Pantokraror terbakar di Samarinda tidak ada korban jiwa

"Sedangkan identitas korban hilang dan masih dalam pencarian adalah Deddy Trisnawan dan Zakaria," sebut Ishak.

Setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut, Basarnas Pekanbaru segera mengerahkan dua personilnya menuju lokasi. Hingga saat ini proses pencarian masih dilakukan.

Baca juga: Tim SAR Pangkalpinang berhasil selamatkan ABK kapal terbakar

Ishak mengungkapkan, belum diketahui pasti penyebab kebakaran kapal bermuatan arang kayu bakau dan tepung sagu itu. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait pemicunya.

"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Saat ini kita masih fokus mencari dua ABK yang belum ditemukan,” sebutnya.

Baca juga: Tim KSOP Sunda Kelapa evakuasi KM Bandar Lestari yang terbakar

Dia juga mengimbau kepada awak kapal atau nakhoda sebelum melakukan pelayaran agar melengkapi dengan alat keselamatan seperti pelampung, alat pemadam api sederhana atau obat-obatan untuk mengurangi adanya korban yang lebih banyak jika terjadi kecelakaan.

Baca juga: Tim gabungan evakuasi 15 ABK KM Sabang yang terbakar

Pewarta: Annisa Firdausi
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2022