Berbicara dalam acara "High Level Seminar on Strengthening Global Health Architecture", di Jakarta, Kamis, Menkes Budi mengatakan jika Dana Moneter Internasional (IMF) dapat membantu berbagai negara dengan kesulitan keuangan dalam beberapa pekan maka kapasitas yang sama dapat dilakukan terkait kesehatan.
Baca juga: RI ajak semua negara perkuat arsitektur kesehatan global
"Kita sudah belajar, dengan cara yang sulit, bagaimana cara melakukannya di awal pandemi ini dan kita menyadari bahwa kita perlu menggunakan institusi dan infrastruktur yang sudah ada. Meski di sektor kesehatan, bagian finansial cukup terfregmentasi," kata Menkes Budi dalam agenda G20 itu yang diadakan di Jakarta.
Karena itu diperlukan adanya dana global yang bisa bertindak dengan cepat jika terjadi krisis kesehatan di mana saja di dunia.
Baca juga: Sri Mulyani nilai Omicron tingkatkan ketidakpastian ekonomi global
Selain itu, dia menegaskan dalam memperkuat arsitektur kesehatan global yang perlu disadari adalah bahwa dana saja tidak cukup. Hal itu disadari ketika di awal pandemi terjadi kesulitan mengakses masker, ventilator dan vaksin ketika meski Indonesia memiliki ketersediaan dana.
"Jadi kita perlu mentransfer dana tersebut menjadi akses ke penanggulangan darurat," tegasnya.
Dia menjelaskan dalam pandemi COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menginisiasi Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator sebagai kolaborasi untuk membantu negara-negara dunia dalam mengakses diagnostik, terapi dan vaksin.
Baca juga: Menko Airlangga: Kartu Prakerja terbukti tambah pengetahuan penerima
Jenis kolaborasi tersebut, tegas Budi, perlu diformalkan dan diperkuat di masa depan untuk memberikan akses kepada negara yang membutuhkan.
"Karena, sekali lagi, dalam krisis kesehatan uang saja tidak cukup," kata Menkes Budi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara yang sama mengajak seluruh negara untuk memperkuat arsitektur kesehatan global melalui Presidensi G20 Indonesia.
Tema "Recover Together Recover Stronger" di bawah Presidensi G20, kata Menkeu, menggarisbawahi pentingnya kerja sama global untuk mengatasi pandemi saat ini dan mempersiapkan masa depan.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2022
