Jakarta (ANTARA News) - Calon Panglima TNI, Marsekal Djoko Suyanto, mengingatkan bahwa pemberian hak memilih bagi prajurit pada Pemilu 2009 jangan sampai mengganggu soliditas TNI. "Jika penggunaan hak pilih pada 2009 bagi prajurit TNI lebih banyak memberikan kontribusi positif maka hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi jika penggunaan hak pilih ternyata lebih banyak mudaratnya, maka sebaiknya di tunda saja," kata Djoko Suyanto dalam forum uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI oleh Komisi I DPR RI di Jakarta, Rabu. Ia menegaskan, penggunaan hak pilih pada 2009 sangat bergantung pada tingkat kematangan politik prajurit TNI. Jangan sampai ada pertentangan di tubuh TNI karena komandannya memilih partai A atau B dan komandan kompinya memilih partai yang berbeda dengan komandan di atasnya. "Pokoknya jangan sampai hal itu mengganggu soliditas TNI," ujarnya. Pada saat ini, uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI masih diisi oleh jawaban Djoko terhadap 18 pertanyaan yang diajukan anggota Komisi I DPR RI pada sesi pertama, selanjutnya pada sesi kedua akan dilanjutkan pertanyaan dari 18 penanya lagi. Setelah itu, baru akan dilakukan rapat internal komisi I untuk menetapkan layak tidaknya Djoko Suyanto sebagai panglima TNI periode mendatang menggantikan Jenderal Endriartono Sutarto.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006