Ottawa (ANTARA News) - Kanada Selasa memerintahkan diplomat-diplomat Libya untuk meninggalkan negara itu dalam waktu lima hari dan memutus akses mereka ke rekening bank kedutaan besar Libya, dalam upaya untuk makin mengucilkan rezim Muamar Gaddafi.

"Orang-orang tersebut memiliki waktu lima hari untuk mengosongkan kedutaan besar itu dan meninggalkan negara ini," kata Menteri Luar Negeri Baird dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.

Seorang juru bicara Baird mengatakan empat diplomat di kedutaan besar itu telah dinyatakan sebagai "orang-orang yang tidak disukai".

Kanada adalah salah satu negara pemimpin dalam aliansi pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang melakukan serangan pemboman udara terhadap rezim Gaddafi sejak Maret lalu, ketika PBB menyetujui tindakan untuk melindungi warga sipil.

Ottawa telah menyumbang enam pesawat tempur F-18 dan sebuah pergat, dan misi NATO itu dipimpin oleh seorang Kanada.

Baird, dalam lawatan pertamanya sebagai menteri luar negeri pada Juni lalu, telah bertemu dengan para pemimpin pemberontak Libya dalam kunjungan yang tak diumumkan ke Benghazi, ibu kota pemberontak di Libya timur.

Ia berkomentar dalam konferensi pers melalui telpon dengan wartawan bahwa Dewan Transisi Nasional (NTC) telah mewakili "harapan terbaik bagi masa depan Libya"

Kanada telah mengakui NTC Libya sebelum kunjungan Baird, yang datang sebagai sekutu NATO menandai hari ke-100 serangan pemboman mereka di negara Afrika Utara yang kaya minyak itu.

Negara-negara Barat telah berusaha untuk meningkatkan tekanan terhadap rezim Gaddafi.

Amerika Serikat telah memperketat sanksinya terhadap bank-bank yang dikuasai Libya pada Juni lalu, dan pada Selasa Uni Eropa menjatuhkan sanksi lagi pada rezim itu, mentargetkan dua "entitas ekonomi" yang terkait dengan Gaddafi.

Dewan Transisi Nasional pemberontak Libya pada Selasa secara resmi mengambil-alih kedutaan besar Libya di London, membuka pintunya sebagai wakil sah rakyat Libya di Inggris. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011