Jakarta (ANTARA) - Terminal Untuk Kepentingan Sendiri/TUKS PT Bukit Asam Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan Lampung secara resmi menerapkan Inaportnet sebagai bentuk komitmen Kementerian Perhubungan dalam menjalankan kolaborasi aplikasi tersebut.

"Implementasi Inaportnet saat ini telah bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya dan pengawasan pelaksanaannya juga ditinjau langsung oleh Kemenkomarves dan KPK," kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Inaportnet adalah sistem informasi layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.

Dikatakan Arif dalam penerapan aplikasi Inaportnet, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati. Karena tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak, maka aplikasi ini tidak akan bisa menjadi sistem yang menjadi rujukan utama untuk pelayanan barang di pelabuhan.

Selain itu, lanjut Arif, aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yaitu bagaimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari aplikasi ini yang tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait.

Dia mengajak semua pihak untuk terus berinovasi, bagaimana terus meningkatkan kinerja dan pencapaian, sehingga dapat membuat Aplikasi Inaportnet memiliki manfaat lebih dari apa yang telah dicapai sekarang, inovasi agar lebih baik lagi dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

”Saya berpesan kepada para pemangku kepentingan agar tetap berpikiran terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya, agar kita selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi," katanya.

Kunjungan kapal dan bongkar muat batu bara di TUKS PT. Bukit Asam (persero) Tbk Unit Pelabuhan Tarahan ini cukup tinggi. Pada tahun 2021 terdapat 1.148 call yang terdiri dari 1.031 call kapal domestik dan 117 call kapal ekspor.

Sedangkan pada Januari 2022 terdapat 102 call kapal domestik dan 4 call kapal ekspor. Sementara itu, total barang yang terangkut pada tahun 2021 sebanyak 14.517.718,81 TEUs dan pada Januari 2022 sebanyak 1.347.825,86 TEUs.

Penggunaan sistem Inaportnet dalam pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Panjang sudah diresmikan sejak tahun 2017, namun terbatas hanya untuk pelayanan kapal-kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan umum. Sedangkan pada tahun 2021 terdapat penambahan di 22 Pelabuhan yaitu penambahan pada kelas 3, kelas 4 dan UPP sehingga total Inaportnet saat ini telah diimplementasikan pada 77 Pelabuhan.

Baca juga: Kemenhub-BUP teken pakta integritas penerapan Inaportnet

Baca juga: Kemenhub optimalkan digitalisasi Inaportnet di pelabuhan

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022