Cilegon (ANTARA News) - Pola latihan timnas senior di Stadion Manahan Solo akan ditentukan setelah pelatih berkoordinasi dengan Raymond Verheijen, yang baru tiba di Indonesia pada Jumat besok.

"Pola latihannya seperti apa, yang akan dilakukan kepada timnas nanti tergantung pembahasan pelatih Wim Rijsbergen dengan pelatih fisik Raymond Verheijen," kata Asisten Pelatih, Liestiadi, Kamis.

Namun yang pasti, pola latihan yang dilakukan di Stadion Krakatau yang semula akan dilakukan dua sesi, kemungkinan akan dilakukan di Manahan Solo.

"Belum ada kepastian, yang jelas kondisi Stadion Manahan Solo, lebih baik dari Stadion Krakatau Steel. Di Manahan kondisi lampunya baik dan semua fasilitas yang ada sudah memenuhi standar internasional," katanya.

Dengan segala fasilitas yang ada, kata Liestiadi, pola latihan dua sesi sore dan malam, bisa dilakukan di Stadion Manahan Solo, tidak seperti di Krakatau Steel, yang hanya memungkinkan latihan pada sore hari saja.

"Apakah nanti pola latihan di Manahan Solo, pada sore hari adalah latihan pertandingan timnas, sedangkan latihan malam dilakukan untuk latihan fisik. Tapi itu tergantung evaluasi yang akan dilakukan Wim dan pelatih fisik Raymond," katanya.

Stadion Manahan Solo, berada di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Stadion ini berkapasitas 25.000 penonton dan merupakan markas klub Persis Solo dan Solo FC.

Stadion Manahan, pada 2007 pernah menjadi tempat pertandingan Piala Champions Asia, ketika Indonesia mengikuti kejuaraan itu yang diwakili Arema dan Persik.

Mengacu pada aturan FIFA stadion tersebut memenuhi syarat sebagai tempat penyelenggaraan Internasional antara lain, karena dekat dengan Bandara Interrnasional. (ANT152/A008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011