Jakarta (ANTARA News) - Setelah sempat rebound pada perdagangan hari sebelumnya, saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada Kamis kembali menguat meski hanya mampu mengangkat indeks naik tipis.

IHSG BEI ditutup menguat tipis 5,78 poin atau 0,15 persen ke posisi 3.869,36, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 1,05 poin atau 0,15 persen ke posisi 682,294 poin.

Menurut Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada, penguatan indeks hari ini dipicu oleh aksi beli selektif sehingga penguatannya tipis. Investor hanya membeli saham-saham yang dinilai masih mampu mendatangkan gain.

"Setelah pagi tadi tertekan, menjelang penutupan sebagian pelaku pasar mengambil kesempatan untuk beli pada saham-saham yang telah terdiskon sehingga mendorong IHSG naik," kata dia.

Ia menambahkan, meski pelaku pasar asing mencatatkan penjualan bersih (foreign nett sell) senilai Rp686,634 miliar di pasar saham, namun indeks BEI masih berada di area positif seiring fudamental ekonomi dalam negeri yang diekspektasikan terus tumbuh.

"Pelaku pasar asing bukan yang menggerakkan pasar sepenuhnya, meski asing keluar indeks BEI masih naik karena fundamental kita yang tidak muidah goyah oleh krisis," ujar dia.

Ia mengemukakan, sebenarnya kondisi saham di BEI sudah memasuki area jenuh jual (oversold) setelah anjlok selama tiga hari berturut-turut pada akhir pekan kemarin, namun kondisi makro ekonomi dalam negeri menahan koreksi lebih dalam.

Sementara di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 188,53 poin (0,95 persen) ke level 19.595,14, Indeks Nikkei-225 turun 56,80 poin (0,63 persen) ke level 8.981,94, dan Straits Times melemah 24,87 poin (0,88 persen) ke level 2.796,22.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 133 saham meningkat, 109 saham tertekan, dan 75 saham tidak bergerak harganya.

Sementara frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 144.309 kali, dengan volume perdagangan mencapai 7,355 miliar lembar saham senilai Rp6,392 triliun.

(KR-ZMF/A026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011