Manado (ANTARA News) - Nilai total perdagangan antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan China yang selama tahun 2010 mencapai 231,2 miliar dolar AS menempatkan posisi China sebagai mitra dagang terbesar ASEAN.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar saat memberikan penjelasan mengenai pertemuan konsultasi ASEAN-China dalam pertemuan para menteri ASEAN ke-43 di Manado, Jumat.

Posisi sebagai mitra dagang terbesar kedua bagi ASEAN ditempati oleh Uni Eropa yang tahun 2009 menempati peringkat pertama dalam jajaran mitra dagang utama ASEAN.

Menurut Mahendra, selama tahun 2010 nilai total ekspor ASEAN ke China sebesar 113,5 miliar dolar AS atau naik 39,1 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara impor ASEAN dari negeri tirai bambu itu nilainya sebesar 117,7 miliar dolar AS atau naik 21,8 persen dari tahun 2009.

Secara keseluruhan neraca perdagangan ASEAN dengan China mengalami defisit tahun lalu. Neraca perdagangan negara anggota ASEAN seperti Indonesia dengan China juga tercatat defisit dan nilainya cukup besar pada 2010 yakni mencapai 4,73 miliar dolar AS.

Di Indonesia, ketidakseimbangan perdagangan yang terlihat nyata muncul setelah penerapan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China tersebut sempat mengganggu kelangsungan usaha para pelaku industri dalam negeri, utamanya pelaku industri kecil dan menengah.

Berkenaan dengan hal itu, Mahendra menjelaskan, sebelumnya China sudah menawarkan bantuan untuk mengatasi ketimpangan perdagangan yang muncul setelah penerapan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China.

"China sudah menyampaikan kesiapan untuk memfasilitasi peningkatan akses pasar bagi eksportir ASEAN yang mau masuk ke pasar China, terutama pelaku usaha kecil menengah, karena persaingan untuk masuk ke pasar China memang cukup ketat sehingga butuh fasilitasi," jelasnya.

Bantuan yang disediakan China, menurut dia, antara lain berupa pinjaman lunak untuk perbaikan infrastruktur bagi negara-negara anggota ASEAN.(M035)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011