Berlin (ANTARA) - Pemerintah Jerman pada Sabtu (19/2) mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan Ukraina, sementara maskapai penerbangan Jerman Lufthansa berencana untuk menangguhkan sebagian penerbangan ke dan dari Ukraina mulai Senin (21/2).

"Konflik militer bisa terjadi kapan saja ... Tinggalkan negara itu sebelum terjadi," kata Kantor Luar Negeri Federal Jerman dalam instruksi keamanan melalui situs resminya.
 
Sebuah tanda yang menunjukkan aturan wajib memakai masker terlihat di dekat Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman, pada 3 Maret 2021. (Xinhua/Shan Yuqi) 


Sementara itu, Lufthansa, maskapai penerbangan nasional dan yang terbesar di Jerman, mengumumkan akan menangguhkan penerbangan regulernya ke Kiev dan Odessa hingga akhir Februari mendatang.

Beberapa penerbangan tertentu masih akan beroperasi pada Sabtu dan Minggu (20/2) untuk menawarkan opsi perjalanan kepada mereka yang telah memesan tiket pesawat.

Bagi mereka yang terdampak oleh pembatalan penerbangan akan diinformasikan dan dilakukan pemesanan ulang dengan penerbangan alternatif, kata perusahaan itu.

Namun demikian, pihak Lufthansa mengatakan penerbangan menuju Lviv di Ukraina barat akan berlanjut secara rutin.
 
Orang-orang melintasi sebuah jalan yang tertutup salju di Kiev, Ukraina, pada 15 Januari 2021. (Xinhua/Sergey Starostenko)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022