Jambi (ANTARA News) - Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus meminta masyarakat setempat untuk ikut melestarikan dan mengamankan Candi Muaro Jambi.

"Apalagi dengan telah ditemukannya kembali makara atau arca batu di situs Candi Muaro Jambi ini," kata Gubernur, di sela-sela kunjungannya ke Candi Muaro Jambi, melihat makara yang baru ditemukan oleh Tim Ekskavasi di Candi Kedaton, yang ada di kompleks percandian Muaro Jambi, Jumat.

Gubernur menyampaikan, bahwa temuan ini merupakan temuan yang cukup berarti dari penggalian gundukan-gundukan yang ada di kompleks percandian Muaro Jambi, dan ini bukan dibuat-buat. Setidaknya hal itu semakin memperkuat bahwa kompleks percandian Muaro Jambi betul-betul merupakan tempat yang sangat strategis dalam pengembangan agama Budha pada masanya.

Berkaitan dengan temuan ini, Gubernur juga mengimbau kepada semua media baik cetak maupun elektronik untuk ikut mensosialisasikan keberadaan situs Candi Muaro Jambi kepada seluruh masyarakat Jambi, bahwa Jambi memiliki potensi budaya yang cukup besar.

Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung, Drs Winston Sam Douglas Mambo menyampaikan, saat ini pihaknya sedang konsentrasi dalam upaya mengungkap kawasan Candi Kedaton dan banyak yang dilakukan untuk mengetahui peninggalan di Candi Kedaton.

Setelah dilakukan penelitian, dapat dilihat adanya temuan-temuan yang cukup unik, pertama yang ada di bagian depan Candi Kedaton, setelah dibuka gundukan tanahnya ternyata di sana ditemukan empat buah tempat berdirinya tiang, ini satu bukti baru bagi pihak BP3 bahwa peninggalan-peninggalan di Candi Muaro Jambi ini sebagian besar atapnya terbuat dari kayu, dan lebih lanjut ditemukannya sepasang makara ini, ujarnya.

Benda yang baru ditemukan tersebut berupa batu berornamen perpaduan antara naga dan gajah, dan selintas menyerupai kepala ular kobra. Saat ditemukan masih utuh, ditaksir telah berusia ratusan tahun, Menurut Winston, setelah upaya pengupasan sekitar dua jam, baru diketahui benda setinggi satu meter lebih itu adalah makara, yaitu profil mirip arca yang lazim dibangun pada gapura, yang biasanya dipasang di pintu masuk candi dan berfungsi sebagai penolak balak, hal-hal yang buruk.

Ke depan, pihak BP3 akan meneruskan kegiatan secara bertahap, jika bagian ini selesai akan dilanjutkan meneliti bagian-bagian lain, seperti terlihat di areal ini terdapat banyak gundukan, dan dapat dipastikan gundukan-gundukan tersebut merupakan bangunan, sehingga kedepan akan diketahui persis, baik tata ruang, maupun bangunan-banguan yang ada di Candi Kedaton yang luasnya ada 250 X 250 meter ini, ujarnya.  (YJ/N005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011