Sumenep (ANTARA News) - Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Jawa Timur XI (Madura), MH Said Abdullah menyatakan prihatin atas tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sumenep.

"Secara pribadi, saya kaget sekaligus prihatin ketika diberitahu jumlah tersangka kasus narkoba di Sumenep tertinggi se-Madura. Saat ini, jumlah warga yang terjerat kasus narkoba di Sumenep sebanyak 36 orang," katanya di Sumenep, Minggu.

Said berada di Sumenep untuk menggelar buka puasa bersama dengan warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) setempat.

"Secara logika maupun kondisi geografis, Bangkalan yang seharusnya menjadi wilayah dengan tingkat kasus narkoba yang tertinggi, karena dekat dengan Kota Surabaya," ujarnya.

Namun, kata dia, pengungkapan kasus narkoba di Sumenep maupun daerah lainnya oleh polisi setempat merupakan bagian kecil dari kondisi riil penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan warga.

"Saya lebih yakin yang tidak tertangkap itu lebih banyak jumlahnya. Apalagi, dalam konteks di daerah, biasanya yang ditangkap adalah para pengguna, bukan pemasoknya atau bandar narkoba," ucapnya.

Ia berharap para penegak hukum maupun Badan Nasional Narkotika beserta jajarannya secara maksimal melakukan pemberantasan sekaligus pencegahan penyalahgunaan narkoba.

"Polisi harus mampu menangkap para bandar yang selama ini memasok narkoba ke daerah. Jangan hanya pengguna narkoba saja yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara," tuturnya.

Said yang anggota Komisi VIII DPR RI itu juga sempat menyapa sejumlah warga binaan Rutan Sumenep yang dikenalnya, ketika diberi kesempatan memberikan sambutan.

"Itu memang teman saya (sambil menyebut sejumlah nama warga binaan Rutan Sumenep). Saya berharap para warga binaan bisa mengambil hikmah selama berada di Rutan Sumenep dan selanjutnya berbuat yang lebih baik ketika keluar dari Rutan," katanya.

(T.KR-DYT/I007)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011