Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 150 peserta dari manca negara dipastikan akan mengikuti Pra Kejuaraan Dunia Mobil Kontrol (IFMAR 1/8 scale Buggy Offroad Pre World Championship) di sirkuit tanah liat yang dibangun di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, 2-5 Maret, sebagai pemanasan menjelang kejuaraan dunia yang akan diadakan di tempat yang sama 28 Agustus-3 September 2006. Ketua Harian Asosiasi Radio Model Indonesia (ARMI) John Agus, yang juga pemilik JA Team sebagai penggagas acara dunia itu, didampingi Koordinator Penyelenggara Faryd Sungkar, di Jakarta, Kamis, mengatakan dalam waktu dekat beberapa tokoh dari pabrik mobil RC itu akan datang meninjau ke Indonesia untuk melihat kesiapan Sirkuit Ancol menjelang acara Pra Kejuaraan Dunia tersebut. Sekitar 150 pembalap, kata John yang mantan pegokart dan pereli nasional, datang dari berbagai negara berdasarkan persetujuan dan kuota yang dikeluarkan badan dunia radio kontrol IFMAR (International Federation of Model Car Association) untuk mengikuti kejuaraan ini. IFMAR, semacam FIA dalam olahraga otomotif profesional, berdiri pada tahun 1979 dan kini beranggotakan 42 negara yang dibagi atas blok Eropa (EFRA), Timur Jauh (FEMCA), Amerika (ROAR), dan Amerika Latin (FAMAR). Indonesia merupakan anggota FEMCA bersama Australia, Brunei, Malaysia, Jepang, Macau, Korsel, Filipina, Selandia Baru, Singapura, Taiwan dan Thailand. President IFMAR, Sander De Graaf, dalam situs resmi IFMAR mengatakan, pada 2006 akan ada kejuaraan mobil radio kontrol di Collegno, Italia. Kemudian di Indonesia September dengan pra kejuaraan dunia Maret 2006, kemudian Brisbane, Australia. Faryd sungkar, mantan pereli nasional, yang juga promotor balap di Tanah Air, mengatakan sirkuit offroad mobil radio kontrol seluas 40 X 60 meter sudah dibangun di Ancol, dan sebagai fasilitas pelengkapnya akan dibangun tenda Paddock, kafetaria, ruang pertemuan, tempat penonton. "Kami memboyong acara Dunia ini ke Tanah Air kejuaraan dunia mobil radio kontrol ini mirip juga dengan kejuaraan dunia otomotif sesungguhnya. Dengan harapan di waktu yang akan datang, Indonesia bisa mendapat kepercayaan lagi untuk menyelenggarakan kejuaraan FIA. Semua persiapan yang telah dilakukan untuk kejuaraan radio kontrol ini tidak kalah rumitnya," katanya. Dalam perlombaannya ada sesi latihan resmi, babak kualifikasi dan final yang memakai sistem "Xmas tree". Setiap peserta ada pembalapnya, mekanik, ada yang khusus mengisi bahan bakar dan tidak ketinggalan, ada juga Team Managernya. Satu team bisa didampingi enam orang krunya, jadi kita akan kedatangan tamu asing 600 orang lebih," kata Faryd. Indonesia pada Pra Kejuaraan Dunia ini akan diwakili oleh 25 pembalap, sedangkan pada Kejuaraan Dunia nanti kita akan diwakili oleh empat pembalap terbaik sesuai dengan hasil Kejurnas tahun 2005, dan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap lagi mengenai kejuaraan radio kontrol ini dapat diperoleh dengan masuk ke situs www.jateam.com, kata Faryd. Sedang John Agus menambahkan, untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat kejuaraan dunia bukan hal yang mudah, karena media Amerika menuliskan bahwa Indonesia saat ini tidak aman dan tidak pantas menjadi tuan rumah kejuaraan itu. "Hal tersebut sempat menjadi pro dan kontra atas keikutsertaan beberapa pembalap luar negeri, tetapi akhirnya kita berhasil meyakinkan IFMAR bahwa negara kita aman untuk menjadi tempat kejuaraan dunia," kata John.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006