Jakarta (ANTARA) - Para peneliti China dan Denmark mengupayakan sebuah langkah tentang bagaimana mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi bahan mentah menggunakan listrik, yang dapat meningkatkan upaya mengurangi emisi, menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada Minggu (20/2).

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal peer-review Nature Communications, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah menetapkan dengan lebih jelas dari sebelumnya bagaimana reduksi elektrokimia CO2 dimungkinkan.

Deng Wanyu, penulis utama studi ini yang juga seorang mahasiswa Ph.D. di Universitas Tianjin, mengatakan hasilnya memberikan wawasan baru tentang mekanisme reaksi, menurut artikel SCMP.

Karbon dioksida dapat diubah menjadi bahan bakar cair atau bahan kimia. Dibandingkan dengan konversi CO2 tradisional, yang membutuhkan suhu dan tekanan tinggi, proses reduksi elektrokimia ini dapat dilakukan pada suhu ruangan dan menggunakan listrik.

Proses reduksi elektrokimia memiliki potensi besar sebagai pendekatan yang tepat untuk menggunakan CO2 sebagai sumber daya, papar studi tersebut.

Kemampuan untuk menangkap, menyimpan, dan menggunakan karbon dioksida, gas rumah kaca utama yang mendorong perubahan iklim global, dapat membantu negara-negara dalam mencapai target emisi nol bersih. Namun, hanya sedikit perusahaan yang sejauh ini mengembangkan teknologi tersebut untuk mengubah gas rumah kaca menjadi bahan baku. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022