Jakarta (ANTARA News) - Tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Citra Mandala Bahari milik PT Jembatan Madura (JM) Ferry yang tenggelam di selat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (31/1) lalu bukan disebabkan oleh faktor kelebihan muatan. Demikian penegasan Menteri Perhubungan Hatta Radjasa saat ditemui ANTARA di gedung ICMI Center, Jakarta, Kamis. "Jadi kecelakaan kapal tersebut bukan karena kelebihan muatan, kapal itu sudah dicek bahkan mampu mengangkut 400 orang dan beberapa mobil," ujarnya. Berdasar laporan yang diterima Menhub penyebab utama tenggelamnya kapal tersebut adalah faktor buruknya cuaca dengan gelombang dahsyat yang tingginya mencapai 7 meter. "Bahkan akibat cuaca buruk itu pula proses evakuasi dan pencarian para korban terpaksa dihentikan karena sangat beresiko," katanya. Menurut Hatta sampai saat ini korban yang sudah diselamatkan tercatat 120 orang dan dua orang lainnya dinyatakan tewas. Mengenai jumlah penumpang yang sampai saat ini masih simpang siur, Hatta masih menunggu lebih lanjut dari posko yang ada di Kupang dan menyarankan masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor di posko tersebut. Sejauh ini Menhub masih memegang data manifes 128 orang, tetapi tidak tertutup kemungkinan lebih dari itu. "Kami tetap memerintahkan untuk menyelidiki kepastian data manifes tersebut, termasuk juga kemungkinan bertambah karena adanya laporan dari para keluarga korban dan korban selamat sendiri masih belum bisa diminta keterangan karena sok," ujarnya. Saat ditanya mengenai adanya kemungkinan unsur `human error`, Hatta menyerahkan sepenuhnya hasil pemeriksaan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Sampai kapan persoalan itu, kami belum bisa memastikannya karena sampai saat ini kapalnya masih tenggelam dan belum ditemukan," katanya. Menurut dia yang penting sekarang ini adalah menyelamatkan para penumpang terlebih dulu dan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Gubernur NTT Piet A Tallo dan Ditjen Perhubungan Laut serta Tim SAR.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006