Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Distributor minyak goreng (migor) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mendukung rencana operasi pasar yang akan dilakukan pemerintah daerah untuk mencegah kelangkaan dan melambungnya harga jual.

"Kita mendukung rencana operasi pasar minyak goreng yang akan dilaksanakan Disperindag Kabupaten Rejang Lebong. Kita siapkan 2.000 liter minyak goreng kemasan untuk ikut serta dalam rencana operasi pasar nanti," kata Putra Mas Wigoro pemilik CV Putra Mas yang merupakan salah satu distributor migor di Kabupaten Rejang Lebong, Selasa.

Dia menjelaskan, kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng kemasan di Tanah Air belakangan ini karena jatah yang diterima distributor mengalami pengurangan sedangkan permintaan masyarakat cukup tinggi.

"Kalau sekarang kita cuma dapat 20 ton per minggu, kalau sebelumnya bisa mencapai 40 ton. Karena stoknya terbatas penjualan ke warung juga kami batasi paling banyak 5 dus atau 60 liter, di mana harga jualnya Rp14.000 per liter," terangnya.

Selain memasarkan minyak goreng kemasan ke dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong pihaknya, juga melayani masyarakat yang akan mendapatkan minyak dengan harga Rp14.000 per liter di gudang usahanya. Warga yang datang bisa membeli minyak goreng namun jumlahnya dibatasi paling banyak 4 liter per orang.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong, Guslindawati di tempat terpisah mengatakan pihaknya menyiapkan 1.000 liter minyak goreng yang akan digelar Pemkab Rejang Lebong di sejumlah lokasi di daerah itu.

"Untuk operasi pasar ini kami siapkan 1.000 liter, saat ini Bulog Rejang Lebong tidak memiliki stok minyak goreng, itu juga kami dapatkan dari membeli di distributor yang ada di sini," kata Guslindawati.

Sejauh ini dari pantauan pihaknya di sejumlah pasar di Rejang Lebong untuk bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan dan kelangkaan hanya terjadi pada jenis minyak goreng saja, untuk bahan kebutuhan pokok lainnya stoknya cukup banyak dan harganya masih stabil.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2022