Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Fientje Maritje Suebu menyerahkan surat-surat kepercayaan (letter of credence) kepada Gubernur Jenderal Selandia Baru Dame Cindy Kiro di Government House, Wellington, Selasa (22/2).

Penyerahan surat-surat kepercayaan itu dilakukan usai Fientje resmi menjalankan tugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Selandia Baru.

Dengan penyerahan surat-surat kepercayaan itu, dia menjadi wakil resmi Pemerintah Indonesia dalam hubungan bilateral dengan Selandia Baru.

“Saya berkomitmen dan siap untuk memperkuat hubungan Indonesia-Selandia Baru dalam berbagai aspek kerjasama. Saya juga sangat berharap kedua negara dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama yang dapat bermanfaat bagi masyarakat kedua negara,” kata Fientje dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Tahun ini merupakan tahun ke-64 dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru. Sejak kunjungan Presiden RI ke Selandia Baru pada 2018, telah banyak inisiatif kerja sama yang dilakukan kedua negara dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial budaya, dan hubungan antarmasyarakat.

“Saya sangat berkeyakinan bahwa akan lebih banyak lagi ide-ide baik dan program bermanfaat di masa yang akan datang,” kata Fientje.

Cindy Kiro dalam sambutannya menyampaikan salam hangat kepada Presiden Joko Widodo dan seluruh rakyat Indonesia.

Ia juga menekankan bahwa kedua negara akan terus bekerja sama dalam penanganan pandemi serta dalam aspek-aspek lain seperti energi terbarukan, lingkungan hidup serta penguatan peran perempuan.

Gubernur jenderal keturunan Maori, suku asli Selandia Baru, itu juga menyampaikan selamat kepada Dubes Fientje sebagai perempuan asal Papua pertama yang menjadi Duta Besar.

“Saya ucapkan selamat kepada Anda yang merupakan perempuan asal Papua pertama yang menduduki posisi sebagai Duta Besar.”

Baca juga: Indonesia-Selandia Baru bahas kerja sama perdagangan hingga energi
Baca juga: Menlu Selandia Baru perkuat hubungan dengan Indonesia, Indo-Pasifik


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022