Cianjur (ANTARA News) - Dua orang pemuda warga Kampung Kebon Waru, Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jabar, Rabu, pukul 23.00 WIB, menjadi korban penganiayaan puluhan anggota genk motor.

Akibatnya kedua pemuda tersebut, Aziz Supiandi (17) dan Saprudin ( 17), terpaksa dilarikan ke RSUD Cianjur, karena mengalami luka bacok serius di beberapa anggota tubuhnya. Sedangkan dua orang korban lainnya, berhasil selamat dari amukan genk motor tersebut.

Peristiwa naas yang menimpa keempat pemuda satu daerah itu, berawal ketika mereka tengah menunggu temannya dari luar kota di Taman Kota eks Terminal Ramayana, Cianjur.

Ketika itulah, secara tiba-tiba, segerombolan pengendara sepeda motor yang diperkirakan berjumlah 20 orang, langsung menghampiri mereka dan langsung melakukan pengeroyokan. Bahkan beberapa orang diantaranya, selain melayangkan pukulan, sempat melayangkan senjata tajam.

"Kami tidak tahu apa sebabnya genk motor itu, menyerang kami secara tiba-tiba. Bahkan mereka tidak sempat bertanya, langsung menyerang kami dengan pukulan dan sabetan senjata tajam," kata Saprudin, sambil menjalani perawatan di IGD RSUD Cianjur.

Sementara itu, dua orang korban selamat dari pengeroyokan, Erik Wiranto (16) warga Kampung Kebon Waru, Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku, dan Astri Putri Aulia (15) warga Kampung Gayam, Desa Sabandar, Karangtengah, Cianjur, mengaku berhasil melarikan diri dari amukan genk motor karena berdiri agak jauh dari kedua temanya itu.

"Kami tidak menyangka akan diserang membabi buta. Genk motor itu, langsung menyerang dengan batu dan senjata tajam. Kami berhasil melarikan diri ke tempat ramai dan terhindar dari amukan genk motor itu," tutur Erik.

Usai melakukan aksinya puluhan anggota genk motor itu, melarikan diri meninggalkan korbannya yang bersimbah darah. Warga sekitar yang mendapati korban bersimbah darah, melarikan korban ke RSUD Cianjur, guna mendapatkan pertolongan medis.

Sedangkan petugas Polsek Cianjur kota, yang mendapat laporan, hingga saat ini, masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah diketahui keberadaanya. (FKR/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011