"Target pendapatan Rp700 juta tersebut berasal dari seluruh objek wisata di Kabupaten Cilacap," kata Kepala Disbudpar Kabupaten Cilacap, Imam Yudianto, di Cilacap, Kamis.
Hingga saat ini, katanya, Kabupaten Cilacap masih mengandalkan objek wisata air terutama Kawasan Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem, Pantai Indah Widarapayung, Pantai Sedayu, serta Wisata Bahari.
Kendati demikian, dia mengatakan, sejumlah objek wisata nonpantai juga turut dipersiapkan guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
"Kami juga sedang melakukan pembenahan di Curug Cimandaway dan Curug Cigombong," katanya.
Khusus untuk Kawasan Pantai Teluk Penyu dan Objek Pendem yang pengelolaannya dilakukan pihak ketiga, kata dia, saat libur Lebaran akan ditambah wahana permainan anak dan panggung hiburan.
Ia mengatakan, wahana permainan anak tersebut masih dalam tahap negosiasi dengan pemiliknya di Jakarta.
"Insya Allah dua hari sebelum Lebaran, wahana permainan anak tersebut telah tiba di Cilacap," katanya.
Ia mengatakan, tiket masuk seluruh objek wisata di Kabupaten Cilacap tidak mengalami kenaikan harga saat libur Lebaran.
"Tidak ada kenaikan harga tiket tanda masuk. Namun selama liburan Lebaran, kami memberlakukan harga tiket hari Minggu atau libur," katanya.
Disinggung mengenai Kawasan Hutan Payau, dia mengatakan, objek wisata tersebut belum bisa dimanfaatkan untuk menjaring wisatawan pada libur Lebaran mendatang.
Ia mengatakan, hal itu disebabkan belum adanya penataan bagian dalam hutan oleh Perhutani.
"Perhutani telah mengalokasikan anggaran sebesar dua miliar rupiah untuk pembenahan bagian dalam hutan, tetapi hingga saat ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kalau dari Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyiapkan lahan parkir dan gapura di pintu masuk Kawasan Hutan Payau," katanya.
Selain Kawasan Hutan Payau, kata dia, Objek Wisata Pemandian Air Hangat di Cipari juga belum siap menyambut wisatawan secara maksimal saat libur Lebaran karena hingga saat ini pelaksanan renovasi tempat tersebut belum selesai. (SMT/M029/K004)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011
