Jakarta (ANTARA News) - Walaupun bursa regional memburuk, saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis menguat.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup terangkat 43,90 poin atau 1,11 poin ke posisi 3.997,18. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 14,94 poin atau 2,13 persen ke posisi 715,34 poin.

"Saham-saham sektor pertambangan menguat mendorong indeks BEI naik dipicu pelaku pasar yang mengambil kesempatan `earnings session` pada beberapa emiten," ujar analis Managing Research Indosurya Asset Management Adha Mubarak di Jakata, Kamis.

Ia menambahkan, aksi beli selektif saham pada saham-saham unggulan membantu IHSG bergerak melawan arus pergerakkan di mayoritas bursa-bursa global.

Selain itu, lanjut dia, investor asing masih menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri meski tipis, transaksi pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp25,614 miliar.

Ia memprediksi, indeks BEI pada perdagangan besok, Jumat (19/8) akan bergerak terkoreksi dipicu minimnya sentimen positif dari eksternal meski sentimen di dalam negeri masih cukup positif.

"Sentimen dalam negeri masih cukup positif, namun diperkirakan besok indeks BEI akan mengikuti pergerakkan indeks global," kata dia.

Beberapa saham yang mencatatkan kenaikkan diantaranya, Astra Internasional (ASII) naik Rp2.750 ke Rp72.750, Surya Toto (TOTO) naik Rp2.000 ke Rp45.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp1.800 ke Rp56.000.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 154 saham meningkat, 89 saham tertekan, dan 92 saham tidak bergerak harganya.

Sementara frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 172.498 kali, dengan volume perdagangan mencapai 6,407 miliar lembar saham senilai Rp6,099 triliun.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 272,76 poin (1,34 persen) ke level 20.016,27, Indeks Nikkei-225 turun 113,50 poin (1,25 persen) ke level 8.943,76, dan Indeks Straits Times juga melemah 4,49 poin (0,16 persen) ke level 2.824,04.

(KR-ZMF/B012)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011