Banyumas (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Sunarna mendorong Desa Panembangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi percontohan kegiatan usaha mina padi bagi petani di seluruh Indonesia.

"Ini mina padi yang luar biasa, jarang yang sampai di luasan 25 hektare," katanya usai melakukan panen raya perdana mina padi di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Menurut dia, kegiatan usaha mina padi di Desa Panembangan merupakan bentuk dari semangat dan kemauan baik kepala desa, kelompok, juga sinergi dari para penyuluh.

Dengan demikian, kata dia, kegiatan tersebut menjadi hal yang sangat menarik, menjadi percontohan mina padi di seluruh Indonesia.

"Ini adalah luasan yang bagus, luasan yang sangat cukup, dan hasilnya juga baik. Padinya baik, ikannya juga baik, padi-padi juga meningkat 17-18 persen untuk produktivitas panennya, dan hasil ikannya per 70 meter lebih banyak hasilnya dibandingkan dengan padinya," kata Sunarna.

Ia mengatakan jika model mina padi tersebut dikembangkan di daerah mana pun hasilnya juga akan luar biasa.

"Tentu dukungan dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) juga sangatlah perlu, intensif, dan lebih diperluas lagi," kata dia yang didampingi Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) KKP Lilly Aprilya Pregiwati.

Ia mengaku menunggu komitmen dari KKP terkait dengan pengembangan mina padi karena di samping hasil dari mina padinya, wisatanya juga akan meningkat dan jenis olahan dari ikan juga akan bertambah serta menjadi kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya sangat mendorong kegiatan usaha mina padi yang dikembangkan di Desa Panembangan dapat menjadi percontohan bagi petani di seluruh Indonesia.

"Sudah barang tentu, kami harus mendorong secara penuh untuk keberhasilan dan kesejahteraan seluruh masyarakat," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap) itu.
Anggota Komisi IV DPR RI Sunarna (dua dari kiri) memanen padi yang dibudidayakan dengan sistem mina padi di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (24/2/2022). ANTARA/Sumarwoto

Sementara itu, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengaku bahagia atas keberhasilan petani di Desa Panembangan dalam mengembangkan kegiatan usaha mina padi, sehingga bisa menjadi contoh bagi petani di seluruh Indonesia.

"Mungkin ada tiga kabupaten yang melaksanakan mina padi seperti ini, tapi luasannya belum seluas ini (mina padi di Desa Panembangan), luar biasa," katanya.

Dia mengatakan pihaknya sudah sepakat bahwa ke depan tidak hanya ikan nila yang akan dibudidayakan bersama padi di sawah dengan sistem mina padi, karena kemungkinan akan dikombinasikan dengan komoditas lain.

Jika hanya ikan nila yang dibudidayakan dalam mina padi, kata dia, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan pasokan ikan dari jenis yang sama.

"Jadi akan kami coba atur untuk ikan-ikan lain yang punya nilai ekonomis tinggi juga," katanya.

Kepala Desa Panembangan Untung Sanyoto mengatakan berdasarkan informasi, program bantuan kegiatan mina padi dari KKP seperti yang dilaksanakan di Desa Panembangan, Kabupaten Banyumas, juga dilaksanakan di dua kabupaten lain.

Akan tetapi luasan di dua kabupaten lainnya, kata dia, masing-masing hanya 5 hektare, sedangkan di Panembangan mendapatkan program untuk 25 hektare dengan melibatkan sekitar 100 petani.

"Kami memang ingin Panembangan bisa menjadi desa penghasil ikan. Ke depan, kami juga akan mengembangkan wisata mina padi," katanya.

Salah seorang petani, Tarwo mengaku memperoleh peningkatan hasil panen padi setelah menggunakan sistem mina padi karena sebelumnya, hasil panen dari luasan 1 sangga (70 meter persegi, red) hanya sebesar 53 kilogram gabah.

"Namun dua hari lalu (setelah menggunakan sistem mina padi, red.) saya panen dan hasil per sangganya mencapai 62 kilogram, sehingga meningkat 9 kilogram per sangga. Itu belum termasuk dengan hasil panen ikannya," katanya.

Baca juga: Kunjungi Agrowisata Jatiluwih, Mentan dorong budidaya mina padi

Baca juga: Delapan negara perwakilan tetap FAO belajar pertanian Indonesia

Baca juga: FAO : mina padi Sleman inovasi sukses pertanian tradisional

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022