Tokyo (ANTARA) - Perdagangan saham di bursa Tokyo pada perdagangan Kamis, ditutup melemah ditandai dengan jatuhnya indeks Nikkei ke level terendah dalam 15 bulan terakhir karena kekhawatiran investor atas situasi yang memanas di Ukraina.

Indeks Nikkei 225 turun tajam 478,79 poin atau 1,81 persen menjadi 25.970,82 poin, yang menandai level penutupan terendah sejak 20 November 2020.

Sementara, indeks Topix yang merupakan indeks jajaran saham terkemuka di bursa efek Tokyo, kehilangan 23,50 poin, atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 1.857,58 poin.

Pialang lokal mengatakan bahwa perdagangan merosot sejak perdagangan pagi hari hingga penutupan pasar karena laporan tentang situasi di Ukraina.

Kekhawatiran pasar meluas atas serangan Rusia atas Ukraina, karena akan diperkirakan bisa memicu kenaikan harga minyak mentah akibat gangguan pasokan dari Rusia.

"Nikkei jatuh terhadap valuasi dan pendapatan perusahaan domestik. Investor melihat bagaimana situasi Ukraina mempengaruhi ekonomi riil dan reaksi bank sentral terhadapnya," kata Ikuo Mitsui, manajer dana di Aizawa Securities, dikutip dari Reuters.

Sementara, analis lainnya mengatakan pasar bisa jatuh lebih jauh karena ketidakpastian atas situasi Ukraina, karena investor akan beralih dari aset berisiko seperti saham dan ke aset lainnya yang dinilai lebih aman.

"Pelaku pasar berbalik menghindari risiko setelah laporan tersebut. Karena ketidakpastian tetap ada atas situasi, indeks Nikkei bisa kehilangan kekuatan lebih lanjut menyusul perkembangan baru," kata Shingo Ide, kepala strategi ekuitas di NLI Research Institute.

Kekhawatiran lain adalah bahwa Federal Reserve AS dapat memperketat kebijakan moneternya secara drastis untuk memerangi kemungkinan kenaikan inflasi.

Pada penutupan perdagangan, saham terkait sektor transportasi udara, produk karet dan kaca dan keramik merupakan sektor yang paling tertekan.

Jumlah saham yang mengalami penurunan harga sebanyak 1.294 saham, meningkat 824 saham dan 64 saham tidak berubah.

Saham Bridgestone tergelincir turun 5,4 persen, sementara Yokohama Rubber berbalik 4,7 persen pada penutupan.

Baca juga: Saham China ditutup naik tajam, raih untung hari ketiga beruntun
Baca juga: Saham Australia berakhir menguat didorong reli sektor energi
Baca juga: S&P 500 dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi baru


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022