Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan bahwa berdampingan dengan upaya pemerintah, peran masyarakat juga sangat penting dan dibutuhkan dalam memberantas hoaks COVID-19 yang terus beredar.

“Upaya menemukan dan menindaklanjuti hoaks COVID-19 terus dilakukan dan kami bekerja sama dengan banyak pihak termasuk platform media sosial. Tapi tidak dapat dipungkiri, peran masyarakat tetap dibutuhkan agar hoaks dapat segera ditangkal,” kata Johnny dalam rilis pers dikutip Kamis.

Lebih dari dua tahun dalam situasi pandemi, peredaran disinformasi, hoaks, dan berita tidak benar terkait COVID-19 masih butuh perhatian dan layak diwaspadai.

Baca juga: Disinformasi! Antibodi COVID-19 sebabkan ASI berubah warna

Kendati pemahaman masyarakat akan isu COVID-19 semakin baik, namun jumlah isu dan persebaran hoaks yang terus bertambah tetap berisiko menimbulkan pengertian yang keliru di tengah masyarakat.

Johnny mengatakan, dalam periode 23 Januari 2020 hingga 23 Februari 2022, Kementerian Kominfo telah menemukan 2.125 hoaks COVID-19, dengan jumlah total sebaran mencapai 5.573 sebaran di berbagai media sosial.

“Sebanyak 5.375 sebaran telah kita take down, dan 767 hoaks dikenakan penegakan hukum. Paling banyak sebaran hoaks berlangsung di Facebook, kemudian media sosial lainnya. Ini terus kita tindak lanjuti,” ujarnya.
Sedangkan untuk isu tentang vaksin COVID-19, ditemukan sebanyak 465 hoaks, mencapai 2.650 sebaran. “Seluruhnya sudah kita take down,” jelas Johnny.

Dia menekankan, hoaks yang masih terus menyebar dapat menjadi kendala penanganan COVID-19 di Indonesia, sehingga harus terus dilawan dan ditangkal bersama.

Baca juga: Hoaks! Garam dan air kelapa muda hilangkan vaksin dalam tubuh

Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengidentifikasi hoaks di antaranya dengan mencermati judul berita apakah provokatif atau tidak, memeriksa alamat situs yang menjadi sumber pemberitaan, serta memastikan bahwa sumber pernyataannya resmi dan kredibel.

Adapun salah satu cara praktis mengecek hoaks COVID-19 adalah dengan mengakses http://s.id/cekhoaks lalu klik menu “Situs Pencari Hoaks” dan memasukkan kalimat atau kata kunci yang hendak diperiksa.

Sejalan dengan upaya pemerintah dalam pengendalian hoaks, masyarakat diharapkan untuk terus mengedepankan sikap berhati-hati dalam memilah informasi dan mengaksesnya dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Mari kita dukung penanganan pandemi, termasuk mengantisipasi datangnya gelombang ketiga dengan cara melawan dan tidak menyebarkan berita yang keliru tentang COVID-19. Ini butuh partisipasi setiap individu,” pungkas Johnny.

Baca juga: Hoaks! Video pasien meninggal 15 menit setelah divaksin

Baca juga: Hoaks! Pandemi COVID-19 disebabkan oleh polusi udara

Baca juga: Disinformasi! Omicron di Jakarta disebar lewat chemtrail

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022