Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat melemah seiring memburuknya pasar saham global.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup melemah 178,25 poin atau 4,43 persen ke posisi 3.953,28, sedangkan indeks LQ-45 turun 2,03 poin atau 0,29 persen ke posisi 700,40 poin.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan hanya 19 saham yang menguat, 291 saham tertekan, dan 26 saham tidak bergerak harganya.

Frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 143.807 kali, dengan volume perdagangan mencapai 5,971 miliar lembar saham senilai Rp7,5 triliun.

Analis saham Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, mengatakan, aksi jual hebat kembali melanda bursa Wall Street sebagai akibat dari kekhawatiran investor terhadap kinerja perbankan Eropa yang semakin buruk.

Selain itu, data ekonomi terbaru yang dirilis pemerintah AS juga memberikan hasil yang lebih buruk dibandingkan dengan hasil ekspektasi dan ikut memberikan sentimen negatif.

"Kondisi pasar yang minim sentimen positif membuat Morgan Stanley merevisi target pertumbuhan menjadi 3,9 persen atau turun dibanding sebelumnya sebesar 4,2 persen, kondisi itu menambah kekawatiran bagi investor bahwa ekonomi dunia akan melambat. Ambruknya bursa Asia merupakan refleksi dari tajamnya aksi jual di AS dini hari tadi," kata dia.

Ia menambahkan, dana asing yang keluar dari pasar saham juga cukup deras dan mencatatkan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp1,738 triliun.

"Investor mengamankan portofolionya akibat adanya ancaman resesi ekonomi global," kata dia.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 616,35 poin (3,08 persen) ke level 19.399,92, Indeks Nikkei-225 turun 224,52 poin (2,51 persen) ke level 8.719,24, dan Straits Times melemah 92,98 poin (3,29 persen) ke level 2.731,98.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011