London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup turun tajam pada perdagangan Kamis waktu setempat (24/2), berbalik melemah dari kenaikan 2 hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London anjlok 3,88 persen atau 290,80 poin menjadi menetap di 7.207,38 poin.

Indeks FTSE 100 menguat 0,05 persen atau 3,97 poin menjadi 7.498,18 poin pada hari Rabu (23/2), setelah terangkat 0,13 persen atau 9,88 poin menjadi 7.494,21 poin pada hari Selasa (22/2/2022), dan merosot 0,39 persen atau 29,29 poin menjadi 7.484,33 poin pada hari Senin (21/2).

Dari 100 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, hanya delapan saham yang berhasil mencetak keuntungan, sementara 92 saham lainnya mengalami kerugian.

Polymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris dan Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya menukik 37,82 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal Evraz PLC yang terjun 30,39 persen, serta perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC anjlok 13,02 persen.

Sementara itu, BAE Systems PLC (perusahaan industri senjata, keamanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris yang berbasis di London) terangkat 5,16 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Fresnillo PLC yang terdongkrak 4,01 persen, serta perusahaan indutrsi farmasi internasional yang berfokus pada pasar hewan Dechra Pharmaceuticals PLC menguat 1,77 persen.

Baca juga: Saham Inggris hentikan rugi 4 hari, indeks FTSE 100 bangkit 9,88 poin

Baca juga: Saham Inggris perpanjang kerugian, indeks FTSE 100 merosot 0,39 persen


Pewarta: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022