Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian mengalokasikan dana Rp24 milyar untuk menangani sawah milik petani yang mengalami puso akibat terkena banjir pada musim hujan 2005/2006. "Bantuan itu untuk menyiapkan penggantian dalam bentuk bibit, pupuk, pestisida dan alat-alat pertanian sehingga petani yang lahannya mengalami puso dapat sesegera mungkin melakukan tanam ulang," kata Menteri Pertanian, Anton Apriantono, kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Ia menambahkan, selain Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Pertanian, Pemerintah Daerah juga mengalokasikan dana-dana tambahan. Saat ini, kata Anton, tengah dilakukan inventarisasi permohonan dari daerah yang lahannya terkena banjir serta verifikasi laporan yang masuk. "Kita minta hal itu dilakukan secepatnya supaya setelah musim hujan lewat, petani dapat sesegera mungkin memperoleh penggantian," ujar Mentan. Berdasarkan data dari Departemen Pertanian, lahan tanaman padi yang terkena banjir pada musim hujan 2005/2006 seluas 144.341 hektar, sedangkan yang puso 18.847 hektar. Wilayah terluas yang terkena banjir yakni Jawa Barat dengan lahan terendam 67.866 hektar dan puso 1.689 hektar, Jawa Tengah 18.022 hektar lahan terendam banjir dan 4.166 hektar puso serta Jawa Timur luas lahan yang terendam banjir 12.638 hektar dan puso 3.652 hektar. Menurut Mentan, dengan asumsi satu hektar menghasilkan rata-rata 4,6 ton gabah kering giling, maka secara keseluruhan kehilangan hasil tanam padi sebanyak 86.696 ton gabah kering giling.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006