Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengerahkan 150 petugas untuk menangani sampah medis di setiap rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.

Petugas dikerahkan secara maksimal mengingat jumlah warga yang menjalani isolasi mandiri saat ini semakin banyak.

"Ada sekitar 150 orang yang kita kerahkan. Itu mereka berkoordinasi dengan setiap Kasatpel setiap wilayah," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Slamet Riyadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Petugas itu berkeliling ke rumah tempat isolasi mandiri (isoman) warga di setiap kecamatan untuk mengambil sampah medis seperti masker, sarung tangan dan lainnya.

Setelah itu, para petugas mengumpulkan sampah untuk selanjutnya dibawa ke penampungan sampah milik Dinas Lingkungan Hidup di kawasan Bambularangan, Jakarta Barat.

Baca juga: Pemkot Jakbar sebut limbah anorganik bisa ditukar uang di bank sampah
Baca juga: Sebanyak 265 RW di Jakbar jadi wilayah percontohan pengolahan sampah


Slamet melanjutkan, para petugas sudah diberikan pelatihan khusus terkait tata cara menangani sampah medis dari rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Kita kasih tahu tata caranya, misalnya, sebelum diambil sampahnya disemprot dengan disinfektan, lalu kita wajibkan pakai masker dan sarung tangan," kata dia.

Tidak hanya memberikan informasi tentang tata cara menangani limbah medis, Slamet juga mengimbau petugas untuk melakukan "swab" atau PCR tes jika mengalami gejala COVID-19.

"Kita imbau jika ada petugas yang mengalami gejala bisa langsung cek kesehatan. Tapi sejauh ini belum ada yang kena, Insya Allah sehat semua," kata dia.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Jakbar) pada Rabu (23/2), 8.439 kasus aktif COVID-19 terdapat di wilayah tersebut.

Dari jumlah kasus tersebut, 7.418 menjalani isolasi mandiri di setiap rumah. Sisanya menjalani perawatan di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022