Jakarta (ANTARA) - Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani menyesalkan dugaan tindakan rasisme kepada pemain dan pelatih asal Papua yang memperkuat Belitong FC Rivaldo Wally dan Ardiles Rumbiak dalam pertandingan Liga 3 Nasional melawan Persikota Tangerang.

Jaleswari dalam siaran pers Kantor Staf Presiden (KSP), di Jakarta, Jumat, menegaskan Indonesia merupakan negara yang mengakui keragaman dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika. Karena itu, segala tindakan rasisme tidak dapat diterima dengan alasan apa pun.

“Aksi verbal dan visual yang mengindikasikan penghinaan terhadap individu atau kelompok mana pun tidak dibenarkan. Tindakan yang dilakukan dengan latar belakang perbedaan ras dan suku merupakan aksi rasisme yang harus ditindak tegas, baik terhadap pelaku maupun klub dimana pelaku bernaung,” kata Jaleswari.

Dikutip dari siaran pers KSP, tindakan rasisme diduga terjadi dalam laga Belitong FC melawan Persikota Tangerang di Stadion Banteng Tangerang, Banten, pada Babak 32 Besar Liga 3 Nasional, Rabu (23/2).

Pemain cadangan dan suporter Persikota Tangerang diduga telah melontarkan ujaran kebencian yang tidak bermartabat dan tidak manusiawi kepada pemain dan pelatih asal Papua yang memperkuat Belitong FC.

KSP yang memiliki fokus tugas mengawal isu-isu terkait pembangunan Papua, tidak hanya mengecam tindakan rasisme ini, namun juga mengingatkan penyelenggara Liga 3 Nasional untuk memperhatikan dengan serius dugaan insiden rasisme yang telah terjadi dan segera mengambil langkah-langkah penindakan. Hal tersebut agar perlakuan rasisme tidak terulang kembali di masa depan.

“Kita semua dipersatukan sebagai bangsa Indonesia dengan berbagai latar belakang suku dan ras. Segala bentuk tindakan yang merendahkan martabat dengan sentimen suku dan ras adalah penodaan terhadap komitmen kesatuan dan persatuan bangsa, yang juga merupakan pelanggaran hukum,” kata Jaleswari.

Pelatih Belitong FC Ardiles Rumbiak, seperti dikutip dari siaran pers KSP, sangat menyesalkan tindakan rasisme kepada putra-putri Papua. Ia meminta pemerintah dan juga pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait larangan tindakan rasisme.

"Saya minta PSSI harus tegas dalam memberantas rasisme, karena rasisme masih terus terjadi kepada kami orang Papua,” kata Ardiles.
Baca juga: Arema minta agar jangan lagi ada nyanyian rasis
Baca juga: Joko Driyono: Wasit Hentikan Pertandingan Jika Terjadi Rasis


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2022